Tahun lalu pada bulan ini, BMW Motorrad memperkenalkan kepada dunia sebuah konsep yang sangat unik dari segi teknis dan estetika, yakni R 18 Concept. Motor ini terinspirasi dari mesin Boxer, sama seperti R nine T, walau tampilannya berbeda. BMW R 18 lebih terlihat seperti keturunan murni mesin 1800 cc yang legendaris tersebut.

Sekarang adalah saatnya BMW memperlihatkan versi jadi R 18. Tentunya momen ini sangatlah ditunggu-tunggu oleh pecinta BMW. Awalnya pengenalan motor ini akan diadakan di Handbuilt Show di Austin, Texas. Namun, karena adanya pandemi virus corona, acara peluncuran pun dialihkan secara online.

Mirip dengan R 18 Concept

Kalau dilihat sekilas, R 18 terbaru ini memang sangat mirip dengan R 18 Concept yang gagah dengan siluet tegas dan body yang proporsional. Hanya bagian shock depan dan lampu depan saja yang terlihat berbeda.

Desainnya terkesan sangat lawas, tetapi tetap elegan ala retro modern yang ditonjolkan oleh siluet dan desainnya yang sederhana. Elemen yang paling penting dari motor ini adalah mesin 1800 cc yang memang sengaja diekspos.

Mesin R 18

Mesin Boxer berpendingin udara dan cairan yang khas BMW ini baru pertama kalinya digunakan untuk menenagai sepeda motor. Kapasitas bersihnya mencapai 1082 cc dengan output 91 HP dan torsi maksimum 157 Nm. Hampir keseluruhan torsinya dapat dicapai dalam rentang putaran berapa pun hingga 5.750 rpm. Semuanya disajikan oleh mesin bongsor berbahan aluminium yang beratnya mencapai 110,6 kg.

Selain itu, serasi dengan desain lawas Boxer, mesin ini dilengkapi dengan overhead valves. Walau jumlah katupnya kini mencapai empat, desainnya tetap mengacu seperti versi lama di mana katup belum dikenal luas karena desainnya yang rumit dan harganya yang selangit.

Transmisinya juga memperlihatkan kesederhanaan dan kecanggihan desain R 18. Transmisinya menggunakan jenis enam percepatan yang dikombinasikan dengan kopling kering. Jenis kopling yang satu ini adalah favorit penggemar motor. Namun jangan khawatir, R 18 juga dilengkapi dengan slipper clutch yang salah satunya fungsinya adalah untuk mencegah roda selip saat Anda mengganti gigi rendah.

R 18 juga menggunakan shaft drive untuk mengalirkan torsi dari transmisi ke roda belakang, sama dengan desain yang dimiliki motor BMW lainnya.

Walau dideskripsikan sebagai “bergaya cruiser ergonomis”, R 18 terbaru memiliki fitur footstep yang dipasang dalam posisi sedang ala motor lama yang berbeda dari pemasangan footstep kebanyakan motor cruiser Jepang dan Amerika yang posisinya agak condong ke depan. Model footstep yang dimiliki R 18 ini dipasang di belakang silinder seperti milik BMW R65 jadul.

Walaupun lebih sering ditemui di motor standar maupun naked, posisi footstep yang seperti ini sebenarnya lebih nyaman dari sisi kontrol dan kenyamanan (jika dipasang agak lebih rendah sedikit). Khususnya jika motor dipacu dalam kecepatan tinggi di mana terpaan angin yang mengenai kaki mengalir melalui bagian bawah footstep dan membuat motor kurang stabil saat melibas permukaan jalan yang tidak rata.

Jika dikombinasikan dengan tinggi jok yang hanya 690,8 mm, R 18 cocok dikendarai oleh berbagai rider karena posisinya yang nyaman dan pas. Motor ini memang sebenarnya dibuat untuk rider santai di Amerika, dan juga bagi Anda yang gemar touring jarak jauh. BMW juga menyatakan bahwa part ergonomis opsional seperti panel pijakan kaki, footstep tambahan, jok, dan stang akan hadir untuk R 18.

Kalau bicara soal stang, terasa kurang jika kita tak bahas remnya. Bagian depan R 18 dibekali dengan dua piringan rem cakram, sedangkan di belakang hanya satu saja. Ketiganya dipasangkan dengan kaliper empat piston. Tak lupa Integral ABS BMW hadir sebagai pelengkap. Selain itu, pemasangan handle rem di stang juga meningkatkan kemampuan rem depan dan belakang. Sementara itu pedal rem hanya berfungsi untuk mengoperasikan rem belakang saja.

Berkat desainnya yang modern, R 18 memiliki berbagai macam mode riding yang biasanya tidak dimiliki oleh motor sejenisnya. Tiga mode riding yang ada bisa dipilih sesuai dengan preferensi rider dan kondisi cuaca.

Ketiga mode tersebut adalah Rain, Roll, dan Rock. Rain, tentunya, menjadi mode yang paling halus. Mengombinasikan respon throttle dan kruk as ke dalam level tertinggi, membuat motor lebih tangguh dalam medan basah. Roll adalah mode standar yang merupakan peleburan antara Rain dan Rock yang sepertinya akan lebih sering digunakan. Mode ini memaksimalkan performa gas dan tetap mempertahankan piranti bantuan lainnya dalam keadaan optimal, tetapi dengan sentuhan yang tidak terlalu ganas.

Sementara itu, mode Rock ditujukan untuk “membuat rider merasakan potensi R 18 secara utuh.” Terdengar menarik dan catchy ya! Mode ini akan memaksimalkan performa R 18 dan menempatkan sistem keamanan ke tingkat yang rendah. Mendebarkan sekali pasti ya jika berkendara dengan mode ini.

Perlengkapan Tambahan

Perangkat tambahan untuk R 18 akan tersedia dalam berbagai jenis, terlepas dari part ergonomis yang telah disebutkan tadi. Grip penghangat stang dan lampu rem untuk lampu depan LED canggih adalah dua contohnya. Ada satu lagi fitur opsional yang sangat dinanti bernama Reverse Assist. Fitur ini pertama kali ada di BMW K 1600 B dan C Evolution. Fungsinya adalah saat menggunakan gigi mundur, tombol starter listrik bekerja sebagai akselerator yang membuat motor bergerak mundur dengan sempurna.

Satu lagi hal yang berperan penting dalam kemampuan rider untuk menyatu dan berinteraksi dengan motor ini adalah displaynya. Informasi tentang kecepatan sudah pasti tidak boleh hilang, tapi R 18 menyuguhkan informasi dasar dalam bentuk retro yang unik. Dirangkai dengan casing logam, display ini memberikan rider kesempatan untuk melihat mode riding, suhu, dan indikator gir. Satu-satunya yang absen adalah indikator rev. Sebenarnya indikator rev lebih asyik kalau ditambahkan walau sebenarnya tidak penting-penting amat. Di bawah layarnya terdapat tulisan “Berlin Built” yang seakan menekankan bahwa motor premium ini sepenuhnya dikreasikan di Jerman.

Fitur lainnya yang tak kalah seru adalah Keyless Ride. Iya, R 18 ini punya Keyless Ride. Tentu saja Anda akan tetap dapat kunci untuk mengunci serta membuka kunci stang dan tutup tangki, tetapi keren juga jika bisa bepergian tanpa harus membawa kunci.

Hingga saat ini, R 18 rencananya akan dilepas pada akhir tahun ini. Sayangnya, karena kondisi dunia yang saat ini masih dijerat virus corona, kemungkinan besar tanggalnya akan berubah.

Harga dan Ketersediaan

Awalnya, BMW akan meluncurkan First Edition Model yang eksklusif. Model ini memiliki warna body dominan chrome, cat metallic blac dengan strip Lightwhite, dan embos First Edition yang dipasang di beberapa sisi. Ada hadiah tambahannya juga, lho. Sebuah box dengan hiasan gambar mesin di tutupnya, emblem tangki vintage, baut, sepasang sarung tangan, seperangkat obeng yang kata BMW bisa dijadikan sebagai gantungan kunci. Selain itu akan ada juga topi dan sabuk kulit “R18 First Edition”, dan buku tentang sejarah BMW Motorrad. First Edition Model yang apik ini akan dihargai mulai dari Rp330 jutaan.

Sedangkan untuk model biasanya, harganya diperkirakan sekitar Rp290 juta. Kedua harga tersebut belum termasuk biaya pengiriman dari pabrik ke dealer sebesar Rp11,5 juta. Tak sabar rasanya ingin melihat dan menjajal langsung R 18 yang fenomenal ini. Pabrikan lain yang sedang kesusahan seperti Harley-Davidson dan Indian pastinya resah dengan kehadiran R 18. Kita tunggu tanggal mainnya ya!

Sumber [ BMWBLOG ]

• R 18