Review 20 Tahun Suzuki Hayabusa
- 23/08/2019
829 views
Suzuki Hayabusa (GSX1300R) memulai debutnya sebagai model non-domestik Jepang pada tahun 1999. Walaupun hanya mengalami perombakan model hanya sekali dalam 20 tahun, motor ini tetap populer di Jepang walaupun bukanlah salah satu yang tercepat lagi di dunia. Angka penjualannya tetap tinggi untuk jenis motor sports.
Model yang selalu laris selama bertahun-tahun dengan karakter lembut tetapi garang
Tahap evolusi sepeda motor selalu terkait dengan peningkatan tenaga dan kecepatan. Dapat dikatakan bahwa sejarah produksi masal motor di tahun 90-an berawal dari upaya untuk menciptakan yang tercepat. Bermula dari KAWASAKI yang mengumumkan peluncuran ZZR1100 1990 pada musim gugur 1989, kemudian diikuti HONDA dengan CBR1100XX Super Blackbird tahun 1996. Tiga tahun setelahnya giliran Suzuki yang mengguncang dunia dengan GSX1300R HAYABUSA yang dapat melaju dalam kecepatan 300km/jam untuk ukuran motor yang dijual secara umum.
Tetapi, pertarungan tiap pabrikan untuk menciptakan motor yang paling cepat mendapat sambutan negatif, khususnya di pasar Eropa saat KAWASAKI meluncurkan Ninja ZX-12R tahun 2000. Sejak saat itu, motor keluaran tahun 2001 diwajibkan tunduk pada regulasi kecepatan maksimum 299km/jam. Hilanglah gelar HAYABUSA sebagai motor dunia dengan kecepatan 300km/jam.
Walaupun begitu, HAYABUSA tidak kehilangan identitasnya di abad ke-21 ini. Model ini mengalami perubahan total pada tahun 2008, hampir sepuluh tahun setelah debutnya yang didesain untuk rider generasi baru. Setelah hampir 11 tahun sejak perubahan modelnya, motor ini tetap menjadi salah satu ikon SUZUKI.
Seiring dengan bergantinya generasi, saat ini kebut-kebutan atau berkendara dalam kecepatan yang amat tinggi mulai ditinggalkan, terutama di Jepang, Eropa, dan Amerika Serikat. Alasan HAYABUSA masih populer hingga saat ini adalah karena motor ini memiliki pesona yang tidak dapat diutarakan dengan kata-kata.
Dengan mesin 4 silinder kapasitas besar, motor ini tidak hanya dapat mengeluarkan torsi dalam putaran rendah, tetapi juga memiliki kendali gas dan kopling yang mudah. Rangkanya terbuat dari aluminium, sama seperti model awalnya. Walaupun ukuran bodinya besar dan tergolong berat, motor ini sebenarnya mudah dikemudikan. HAYABUSA sendiri dinamakan atas burung pemangsa Peregrine Falcon (Alap-alap) yang dikenal dengan kecepatan terbangnya.
HAYABUSA juga memiliki S-DMS dengan 3 mode untuk mengontrol karakteristik outputnya dan dilengkapi juga dengan ABS. Kekurangannya, motor ini tidak memiliki sistem kontrol traksi untuk jenis mesin 197 tenaga kuda. Rasanya pun akan menyulitkan di masa sekarang. Motor ini juga memiliki karakter tangguh seakan tidak mau dikendalikan oleh rider minim skill. Mesinnya memiliki kesan gahar yang berbeda dengan GSX-R1000R. Rasanya khas mobil Amerika.
Sebenarnya hampir tidak mungkin untuk mengendarai HAYABUSA dalam kecepatan rendah saat motor ini pertama kali diluncurkan. Hanya saja, masa-masa kebut-kebutan itu sudah lewat dan sekarang yang diutamakan adalah sensasi relaks dan nyaman saat mengendarainya. Para rider yang dulunya mencintai motor ini karena kecepatannya saat ini mungkin akan berkata pada dirinya “Ah, rasanya udah bukan waktunya lagi buat main gas, nanti malah kaget sendiri.” Dan, mungkin inilah salah satu daya tarik HAYABUSA, cocok untuk digunakan untuk kebut-kebutan dan saat santai.
Tidak hanya itu, motor ini dapat dikategorikan sebagai tourer juga jika posisi mengemudinya agak lebih bungkuk. Selain itu, bodinya yang besar ditambah dengan full-cowl dan seat cowl yang cukup luas juga menambah daya tariknya.
HAYABUSA dan Keabadian
Model terbaru HAYABUSA sudah dijual di pasaran sejak 12 tahun terakhir. Saat ini tidak banyak motor ikonik dari Suzuki dan mereka akan merayakan hari jadinya yang ke-100 tahun pada 2020. Presiden Suzuki sendiri sudah mengatakan beberapa produk terbaru sedang dalam tahap pengembangan, dan mungkin saja tahun depan kita dapat melihat motor model baru dari Suzuki.
Model 2019 hanya dijual di Amerika
HAYABUSA sendiri sudah berhenti diproduksi di Jepang, jadi yang tersedia hanya stok yang ada di berbagai toko saja. Walaupun tidak terlalu sukses di pasar Eropa karena terbentur regulasi emisi, model 2019 memiliki warna baru dan akan dijual di pasar Amerika Serikat dengan regulasi yang berbeda.
Galeri foto HAYABUSA
Artikel oleh Toru Tamiya
Foto oleh Satoshi Mayumi
Sumber [ Young Machine ]
Nilai KAWASAKI Ninja H2 yang Sesungguhnya [Interview dengan Manufaktur]
Monkey 125 Rasa Harley-Davidson dengan Full Body Kit dari Kijima