Test Ride KAWASAKI Z400 2019 (Bagian 1)
- 28/06/2019
225 views
Kawasaki baru-baru ini meluncurkan model Z400 2019, yang merupakan model turunan Ninja 400 yang sangat populer semenjak perubahan modelnya di tahun 2018. Sudah 6 tahun semenjak Kawasaki meluncurkan motor naked di kelas 400cc, yakni ER-4n di tahun 2013. Bodi yang ringan dengan sasis yang sama seperti milik Z250 memberikan sentuhan spesial bagi Z400.
Ringan, Kokoh, dan Mesin yang Hebat
“Ringan sekali!” adalah kesan pertama setelah menjajal motor ini. Bodinya cukup kokoh untuk ukuran 400cc yang sebenarnya sama dengan bodi Z250 2019, berbeda dengan ER-4n (dengan mesin dua silinder paralel berpendingin udara) yang didasarkan pada model terdahulu ER-6n. Z400 adalah turunan model Z300 yang ada di pasaran sejak 2015. Berat Z400 adalah 166kg, yang membuatnya lebih ringan 37kg dari ER-4n yang beratnya mencapai 203kg.
Mesin dua silinder paralel berpendingin udara 398cc tersebut lumrah digunakan pada Ninja 400 yang berputar setidaknya 2000rpm saat idle. Torsi meningkat dalam kecepatan 4000rpm sampai 6000rpm yang memberikan kesenangan dalam meningkatkan kecepatan dan mengerem di jalanan. Throttle valve yang dipasang secara diagonal membuat penggunaannya semakin mudah. Kemudian, transmisi 6 gigi yang ringan membuatnya mudah dikendalikan di jalanan.
[DI JALANAN] Bodi Ringan Mudah Dikemudikan
Motor ini juga mudah untuk dikemudikan. Z400 mempunyai sudut kemudi yang natural karena bentuk bodinya sehingga dapat dikendalikan dengan stang lebar 35mm. Posisi berkendara yang kokoh dan bodi yang sangat ringan membuatnya mudah dikendarai sama seperti Z250, termasuk di tempat parkir yang sempit. Bodi yang ringan juga mengakomodasi pengemudi dengan tubuh kecil.
Kontrol rem belakang juga dapat dengan mudah digunakan saat berkedara. Bahkan satu piringan rem cakram depan bekerja dapat bekerja dengan mumpuni.
Mudah Dikendalikan dalam Kecepatan Tinggi dengan Desain Bodi yang Menakjubkan
Setelah melalui jalanan sempit, Z400 kemudian memasuki jalan raya. Ringannya gas membuat pengemudi tidak berpikir dua kali untuk mengebut. Tetapi, percepatannya tidak terlalu baik menurut data, hanya sebesar 48ps; tidak berhasil menyentuh limit atas untuk motor di kelas ini. Namun, motor ini dapat menyentuh 12000rpm dalam waktu yang sangat singkat (di depan zona merah) dengan rasio setting yang baik sehingga seharusnya ia berada di kategori kelas yang lebih tinggi.
Bodi yang ringan jelas mempunyai pengaruh terhadap performa motor. Untuk tipe naked, Z400 ini sangat menakjubkan di trek lurus dalam kecepatan tinggi. Seharusnya keberadaan suspensi depan dan belakang penting dalam meredam tekanan saat melewati jalanan berlubang atau berangin. Namun, tidak ada gangguan berarti untuk model ini; setting velg pun stabil. Lalu, motor ini punya keseimbangan yang baik di jalanan lurus dan mudah sekali meliuk hanya dengan sedikit perubahan posisi stang.
[DI JALANAN] Model Naked pun Punya Windbreak Keren!
Masih ada lagi hal yang menakjubkan dari motor ini. Model naked tanpa cowl apapun harus menerjang tekanan udara yang kemudian dibebankan kepada pengemudi. Namun, Z400 ini mempunyai windbreak yang cukup efektif. Cover bodinya dapat mengurangi tekanan udara di bagian kaki dan juga area meter cover. Meter covernya pun dapat dihiasi dengan berbagai aksesoris.
Boleh dibilang jika Z400 model naked dapat digunakan dengan nyaman dalam kecepatan tinggi.
Putaran mesin mencapai 6000rpm dalam kecepatan 100km/h dengan gigi 6. Stabilizer yang digunakan memberikan sedikit rasa tidak nyaman bagi pengemudi dan bisa dikurangi jika durasi noken as 180 derajat. Walaupun kualitas suspensinya tidak terlalu bagus, badan pengemudi tidak mengalami hentakan yang berarti saat melewati jalanan berlubang. Dengan itu, Z400 ini dapat digunakan untuk touring yang panjang.
[DI JALANAN] Handling Motor Sangat Mudah!
Z400 memang unggul di jalanan yang berangin. Motor ini tidak hanya mengakomodasi pengemudi dengan gaya yang berbeda-beda, tetapi ia juga memiliki potensi untuk menikung dengan cepat. Karakteristik semacam ini umumnya dimiliki oleh Z650 yang sama-sama mempunyai bodi ringan dan kokoh. Velg Z400 faktanya 35mm lebih kecil dibandingkan milik ER-4n dan ukuran bannya pun 1 inchi lebih tipis, membuatnya dapat melaju dengan kecepatan tinggi dan menikung dengan mudah.
[DI JALANAN BERANGIN] Cocok untuk Setiap Gaya Mengemudi dari Pemula sampai Veteran!
Ngomong-ngomong, salah satu faktor yang membuat performa motor bagus di jalanan berangin adalah performa remnya. Bagian rem depan tidak hanya terdiri atas satu rem cakram saja, melainkan juga ada kaliper dengan piston dua sisi. Sejauh ini, tidak ada masalah dalam pengereman dibanding dengan ER-4n. Bahkan, satu rem cakram saja sudah cukup efektif.
Ringannya rem menjadi faktor yang penting walaupun ada resiko rem tidak bekerja dengan maksimal di jalanan menurun yang berangin. Lalu, ABS Unit standar buatan NISSIN juga bekerja dengan baik. Akan sangat bagus jia produk dengan kualitas semacam ini dibuat dengan harga yang murah.
Dari segi mesin, tentu dengan gas spontan yang ringan dan putaran torsi yang baik membuat traksi ketat di roda belakang walaupun ada sedikit masalah pada downshifting. Swingarm yang panjang turut berpengaruh pada performa mesin. Selain itu, respon mesin yang cepat membuatnya mudah dikendalikan tanpa traksi apapun di jalanan yang bergelombang. Mesin Z400 ini memiliki keunggulan tersendiri.
Posisi Berkendara: Tinggi 175cm/Berat 62kg
Detail Kawasaki Z400
[2019 KAWASAKI Z400] Panjang keseluruhan: 990, Lebar: 800, Tinggi: 1150, Wheelbase: 1370, Tinggi jok: 785 (semuanya dalam mm), Curb mass: 166 kg, Tipe Mesin: Dua Silinder Paralel Berpendingin Udara 4 Stroke DOHC 4 valve, Kapasitas Mesin: 398cc, Tenaga: 48ps / 10000 rpm, Torque: 3.9 kg-m / 8000 rpm, Transmisi: 6 percepatan, Kapasitas Bahan Bakar: 14 L, Kastor: 24.5°, Trail: 92mm, Rem Depan: Φ310mm Single Disc, Rem Belakang: Φ220mm Single Disc, Ban Depan: 110 / 70R17, Ban Belakang: 150 / 60R17, Harga: 667,440 Yen / IDR87,399,000
Yuichi Oya: Jurnalis motor yang mencintai mesin dua silinder, tidak peduli buatan lokal atau internasional, pernah dimodif atau tidak, dan menikmati hidup bersama mesin twin paralel dengan crankshaft 270 derajat (dulunya setia dengan mesin boxer twin).
Sumber: Young Machine