Ekspektasi terhadap Superleggera V4 yang harganya bisa menembus Rp1,5 miliar ini tentu amat tinggi. Apakah harganya sebanding dengan performa yang disuguhkan? Yuk kita simak review test ride dari MCN.

Pertama-tama, motor anyar Ducati ini adalah satu-satunya motor homologasi di dunia yang menggunakan sasis carbon. Berat bersihnya hanya sekitar 159 kg yang 15 kg lebih ringan dari Panigale V4S yang sudah termasuk sangat ringan di kelas superbike.

Biplane wings yang disematkan pada Superleggera V4 menghasilkan lebih banyak downforce daripada motor MotoGP GP20 Ducati, dan tenaganya juga mencapai 234 bhp dengan knalpot Akrapovic, 10 bhp lebih rendah dari WSB V4 milik Scott Redding. Karena motor ini boleh digunakan di jalan raya, Anda tidak perlu pusing dengan regulasi.

Lupakan harga dan ketersediaan (sayangnya hanya 500 unit yang akan dijual), start Ducati Superleggera V4 bisa dimulai sepersekian detik lebih cepat dari motor balap pabrikan.

Selain itu, body motor ini seperti punya karakter dan jiwanya tersendiri. Ini adalah motor yang memang ditunjukkan untuk generasi baru. Tentu saja harga yang selangit dan kecepatan standar 221 bhp tidaklah terlalu buruk untuk motor street, tetapi siapa yang peduli? Superleggera V4 adalah mahakarya Ducati sebagai bukti sejauh apa komitmen mereka dalam memajukan industri roda dua.

Kualitas Riding & Pengereman (5/5)

Yang pertama kali terlintas di benak kita soal motor ini adalah kecepatannya yang pasti luar biasa, tetapi ternyata handling dan sistem pengeremannya jauh di atas eskpektasi.

Dengan mudahnya Superleggera melenggang dengan bebas di atas lintasan, lalu melambat, menikung, dan berganti arah. Rem belakangan, gas duluan, libas curb di sisi lintasan, si Superleggera benar-benar tak tergoyahkan. Saat menikung pun yang Anda perlukan hanyalah cengkram stang dengan kuat dan motor pun akan mengikuti kemauan Anda tanpa perlawanan.

Lalu stabilitas saat dipacu dalam kecepatan tinggi juga patut diacungi jempol. Dalam 168 mph, biplane wing Superleggera menghasilkan downforce sekitar 50 kg yang merupakan 20 kg lebih besar dari Panigale V4 dengan settingan wing tunggalnya.

Saat memasuki 186 mph downforce naik hingga 61 kg yang cukup untuk meningkatkan stabilitas motor dan mengurangi kesempatan untuk wheelie sehingga gas bisa diputar lebih dalam dan pengereman bisa lebih cepat, khususnya di tikungan cepat. Di akhir lintasan lurus Mugello ada tikungan yang harus ditaklukkan rider MotoGP dalam kecepatan masuk 220 mph yang semakin membuat sasis terasa terbang atau goyah, lain halnya dengan sasis Superleggera yang tetap gagah perkasa saat melibas tikungan ini.

Mesin (5/5)

Mesin Stradale berpendingin cairan Superleggera punya power maksimal 15.250 rpm dan torsi 11.750 rpm, tetapi ia akan terus menekan hingga 16.000 rpm dan rev limiter pada gear enam berada pada angka 16.500 rpm.

Pengoperan gigi berlangsung mulus dan tiap tingkatannya menghasilkan level power yang berbeda. Sirkuit Mugello punya karakteristik lintasan yang lebar dengan panjang lebih dari lima kilometer, tetapi tidak pernah terasa terlalu pendek atau cepat ketika dilibas oleh Superleggera.

Walau jagoan baru Ducati ini punya tenaga yang hampir sama dengan motor V4 WSB, mesinnya tetap mulus. Benar-benar mudah digeber.

Reliabilitas & Kualitas Body (5/5)

Punya warna merah yang agak gelap dengan aksen carbon black-satin di beberapa sisinya, Superleggera terlihat begitu apik.

Tidak ada alasan motor ini akan cepat bermasalah dengan jadwal servis yang panjang dan garansi dua tahun dari pabrikan.

Perlengkapan (5/5)

Sasis carbon Superleggera V4 membuatnya lebih ringan 1,2 kg dari Panigale V4 yang berbobot 175 kg. Velg carbon berkontribusi sebesar 3,4 kg terhadap pengurangan berat dan swingarm carbon juga berbobot 0,9 kg lebih ringan.

Subframenya 1,2 kg lebih ringan, bodywork carbon juga memangkas berat 1,1 kg, shock Ohlins yang digunakan pun juga lebih ringan 0,6 kg berkat penggunaan per titanium dan dudukan shock aluminium machining. Mesinnya sendiri sudah dipangkas bobotnya hingga 2,8 kg jika dibandingkan dengan mesin Stradale V4 serta knalpot Akrapovic yang bobotnya juga dipangkas hingga 2,5 kg dari knalpot standar V4 lainnya.

Bahkan baut gir belakangnya saja terbuat dari titanium. Masih banyak pengurangan bobot di berbagai bagian lain sehingga motor spek streetnya punya berat 159 kg dan versi racingnya hanya 152,2 kg! Lebih ringan dari Yamaha MT-03 dan juga jenis V4 lainnya.

Selain bodywork, dari segi elektronik Ducati mampu menyelipkan perangkat yang mampu mengendalikan tenaga mesin yang mencapai 221 tenaga kuda dengan baik. Caranya pun cukup simpel. Mereka hanya perlu memindahkan piranti elektronik Panigale R dengan beberapa perubahan dan penyesuaian.

Piranti tersebut terdiri atas cornering ABS, slide control, kontrol traksi, anti-wheelie, launch control, quickshifter up and down, dan strategi pengereman mesin yang bisa diatur.

Piranti bantuan untuk rider bisa dilepas dan diganti sesuai dengan keinginan walau Ducati juga telah memberikan tiga mode berkendara baru, yakni A, B, dan Sport. A dan B untuk jalanan biasa dan Sport untuk racing. Terdapat pula mode dashboard RaceGP yang khusus digunakan saat balapan yang menampilkan catatan waktu, selisih waktu, dan rider aid. Beberapa trek seperti Mugello sudah diprogram ke dalamnya sehingga Anda bisa langsung berfokus untuk memperbaiki catatan waktu dan mengejar ketertinggalan.

Pengalaman balap yang tiada tara

Agar sepadan dengan harganya yang mencapai Rp1,5 miliar, tiap pemilik Superleggera V4 akan diberi akses untuk mencicipi rasanya masuk World Superbike, di mana mereka akan berkumpul di Mugello untuk menjajal Ducati Panigale V4R, Superleggera, dan motor Superbike untuk beberapa putaran.

Dengan tambahan sekitar Rp325 juta, Ducati juga bisa memberikan Anda sensasi jadi rider MotoGP. Mereka membuka kuota untuk 30 rider untuk menjajal GP20 MotoGP di Mugello. Tertarik?

Sumber [ MCN ]

• Superleggera V4