Perebutan gelar juara FIM Endurance World Championship 2025 akan berlangsung sengit hingga akhir di sirkuit Paul Ricard pada 18–21 September mendatang. Dalam edisi khusus bincang singkat EWC ini, berikut pendapat para pembalap dari lima tim teratas klasemen EWC jelang Bol d’Or.
David Checa (ERC Endurance, posisi kelima, 68 poin): “Awal tahun saya tidak menyangka bisa naik podium di Le Mans, bahkan tidak menyangka bisa menjalani musim sebaik ini. Setelah absen setahun, sulit menebak posisi atau kemampuan kita. Tapi motor BMW berjalan sangat baik, begitu juga dengan ban Dunlop. Kami hanya tertinggal 20 poin dari posisi pertama, dan saya percaya kami bisa menang. Jika menang, segalanya jadi mungkin. Kami punya semua yang dibutuhkan untuk berada di puncak balapan dan kejuaraan. Kenapa tidak? Saya masih percaya. Saya pernah juara hanya dengan selisih satu poin, juga pernah kalah karena selisih satu poin. Kadang kemenangan memang bukan untuk kita. Ada saatnya kemenangan jadi hadiah untuk kita, ada kalanya justru kita yang memberikan hadiah itu ke tim lain.”
Mike Di Meglio (Kawasaki Webike Trickstar, posisi ketiga, 85 poin): “Sampai bendera finis dikibarkan, kita tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi, tapi jelas ini akan sulit. Kami memang kurang tenaga, tapi yang terpenting adalah keandalan, terutama di trek lurus yang panjang. Kami harus tetap fokus seperti sejak awal musim, dan terus mencoba meningkatkan motor di setiap balapan. Ini juga musim pertama tim dengan ban Bridgestone, jadi kami berusaha mengembangkan dan melakukan perbaikan. Sejauh ini cukup bagus, tapi tetap saja belum pasti. Saya tahu bagaimana caranya berjuang untuk gelar juara, dan tim ini juga pernah jadi juara dunia meskipun kini ada perubahan pemain. Kalau sejak awal musim sudah berpikir akan kalah, maka kemenangan tidak akan datang. Jadi, kita harus berusaha memberikan yang terbaik.”
Marvin Fritz (Yamalube YART Yamaha EWC Official Team, posisi pertama, 88 poin): “Kami cukup sial di Suzuka karena kehilangan banyak poin, tapi kami masih memimpin klasemen. Dua tahun lalu saat jadi juara, kami datang ke Bol d’Or dengan tertinggal 13 poin, jadi dengan 65 poin yang bisa diraih, semuanya masih mungkin. Semua orang ingin jadi juara dunia, tapi bagi saya, saya jalani saja karena apa yang sudah terjadi tidak bisa diubah. Saya tahu kami punya tim yang sangat kuat dan paham apa yang penting. Kami juga punya tenaga lebih dibanding tahun lalu, ini akan sangat membantu karena tahun lalu kami sempat bermasalah dengan tenaga motor dan kerusakan besar akibat masalah ban di jam pertama balapan, sehingga balapan jadi sulit. Secara keseluruhan, kami sangat percaya diri. Kami tahu potensi motor dan tim kami. Saya punya dua rekan setim yang sangat cepat, dan kami akan habis-habisan untuk menang.”
Dan Linfoot (Yoshimura SERT Motul, posisi keempat, 73 poin): “Gelar juara adalah target utama kami dan itu satu-satunya alasan kami balapan. Setelah musim lalu, kami ingin mencoba meraih gelar juara bertahan. Posisi kami masih sangat berpeluang dan ada banyak poin yang bisa didapat. Secara umum, trek ini cukup menuntut secara teknis, tapi tim ini punya kemampuan yang cukup andal, jadi kami rasa peluang kami sama bagusnya dengan tim lain. Seperti trek lainnya, Paul Ricard punya karakteristik khusus yang harus dipelajari. Tantangan terberatnya adalah trek lurus yang sangat panjang, yang benar-benar menguji ketahanan mesin. Bisa dibilang ini balapan paling berat, karena selama 24 jam mesin harus terus dipacu di trek lurus yang panjang, sungguh luar biasa. Saya pribadi sangat suka trek ini dan punya kenangan indah tahun lalu, jadi saya benar-benar bersemangat untuk kembali ke sana di pekan balapan. Tahun lalu saya sempat gugup, tapi kali ini meskipun semangatnya sama, saya merasa lebih tenang dan lebih siap menghadapi apa yang akan terjadi.”
Steven Odendaal (BMW Motorrad World Endurance Team, posisi kedua, 87 poin): “Saya yakin tim dan para pembalap cukup kuat untuk merebut gelar ini. Kami akan memberikan segalanya, dan peluang kami cukup besar. Sepanjang musim ini performa kami terus meningkat. Sekarang kami ada di posisi kedua, dan tujuan kami jelas: finis di puncak. Saya sudah pernah menang di Bol d’Or dan juga pernah naik podium di sana. Ini trek yang saya suka dan saya kenal dengan baik. Pengalaman menang di Bol d’Or sangat berharga, tapi semua orang di tim juga tahu bagaimana menghadapi balapan ini. Namun, Bol d’Or adalah balapan ketahanan yang berat, terutama bagi mesin, dengan trek lurus yang panjang, jadi kuncinya konsisten dan minim kesalahan. Semoga semuanya berjalan lancar dan kami bisa membawa pulang gelar ini untuk BMW.”
Klik DI SINI untuk melihat klasemen sementara semua kategori jelang final EWC, dan klik DI SINI untuk mengetahui mekanisme perhitungan poin di EWC. Untuk informasi lebih lanjut tentang Bol d’Or, klik DI SINI.
Sumber [ FIM EWC ]