Enam hari setelah Coca-Cola Suzuka 8 Hours Endurance Race ke-46 yang epik, dalam edisi khusus EWC Take Five, berikut lima suara rider setelah ronde ketiga FIM Endurance World Championship.
Juara keseluruhan (Johann Zarco, Honda HRC): “Balapan selalu terasa menyenangkan kalau kita bisa kontrol jarak. Tapi melakukannya hanya dengan dua rider itu sangat sulit, apalagi dalam kondisi panas seperti ini. Kamu berkeringat terus dan waktu pemulihannya sangat singkat. Terkadang saat naik motor lagi, itu jadi tantangan besar, tapi pada akhirnya kecepatan kami tetap oke. Kami sempat dua kali masuk periode safety car, dan itu tentu mengubah strategi. Tapi kami tetap bisa menjaga keunggulan. Terima kasih untuk Takumi (Takahashi), karena dia selalu tampil maksimal di setiap stint, dan itu sangat mengesankan. Saya mencoba melakukan hal yang sama dan saya harap tahun depan kami bisa balapan bertiga lagi karena itu akan jauh lebih baik. Ini adalah balapan yang saya nikmati dan punya motor yang luar biasa juga bikin semuanya makin menyenangkan. Pekan di Suzuka ini seperti liiburan spesial buat saya, sesuatu yang saya nantikan, tapi saya tetap harus pintar-pintar mengatur energi. Honda membuat motor yang bagus. Menurut saya, keunggulan terbesar kami hari ini adalah konsumsi bahan bakar dan hanya melakukan tujuh kali pit stop adalah faktor penentu terbesar dalam kemenangan hari ini.”
Juara Superstock (Hikari Okubo, Tim Étoile): “Ini adalah tahun kedua kami di EWC, dan di balapan kandang kami berhasil meraih kemenangan pertama. Kami sangat, sangat senang. Kemenangan di sini sangat penting bagi tim. Balapannya sangat panas, suhu lintasan bahkan mencapai lebih dari 60 derajat Celcius, benar-benar seperti balapan bertahan hidup. Kami tidak mengalami kecelakaan sama sekali, dan tim berhasil menyusun strategi yang sangat bagus. Itu membuat segalanya jadi lebih mudah bagi para rider. Saya benar-benar ingin berterima kasih kepada tim dan rekan-rekan setim atas balapan yang luar biasa ini.”
Rider pemula (Andrea Locatelli, Yamaha Racing Team): “Ini adalah akhir pekan yang super panas dan sulit, tapi saya, Jack [Miller], dan [Katsuyuki] Nakasuga sudah memberikan yang terbaik. Sebagai bagian dari keluarga Yamaha, saya sangat bangga bisa berdiri di podium Suzuka 8 Hours dan saya sangat berterima kasih atas dukungan dari begitu banyak anggota tim. Kami finis di posisi kedua dan berhasil memecahkan rekor sirkuit. Nama saya akan tertulis di sana setidaknya sampai tahun depan, itu luar biasa. Memang sayang kami belum berhasil mencetak rekor di Top 10 Trial, tapi secara keseluruhan, Suzuka 8 Hours benar-benar luar biasa. Selama akhir pekan balapan di Jepang, saya merasa ini adalah pengalaman terbaik. Trek ini fantastis dan atmosfer yang diciptakan para fans Jepang sungguh luar biasa. Saya memang sudah pernah balapan di Jepang sebelumnya, seperti GP Jepang di Motegi, tapi 8 Hours itu berbeda. Melihat semua lampu biru berkedip di tribun saat malam hari benar-benar memberi saya perasaan yang sulit dijelaskan. Saya bahkan tidak bisa menggambarkannya dengan kata-kata. Bisa dibilang ini adalah salah satu kenangan terbaik dalam hidup saya. Tapi, saya sangat terharu sampai-sampai sulit mengungkapkannya. Mungkin dalam beberapa hari ke depan, setelah melihat semua foto, saya bisa memproses semuanya… tapi untuk sekarang, saya masih belum bisa menjelaskannya. Saya akan membawa pengalaman ini ke WorldSBK. Saya percaya hidup itu adalah proses belajar yang terus-menerus. Setiap pengalaman saya ambil dan aplikasikan ke balapan. Itu pendekatan saya. Kami ini rider profesional, jadi kami berkesempatan mengalami berbagai hal. Suzuka 8 Hours adalah salah satunya. Saya akan gunakan pengalaman ini untuk melangkah ke tahap berikutnya. Itu yang dibutuhkan untuk menghadapi situasi apa pun dan menang dan itulah kenapa saya ingin kembali ke Suzuka 8 Hours, untuk menang dan membuktikan bahwa saya sudah naik level.”
Rider comeback (Michael van der Mark, BMW Motorrad World Endurance Team): “Saya menjalani pekan balapan yang sangat bagus bersama BMW Motorrad World Endurance Team. Balapan ini kami dedikasikan untuk Sylvain [Guintoli], Luca, dan keluarganya. Itu membuatnya terasa sangat spesial. Kami sudah berusaha semaksimal mungkin, dan saya rasa terutama di awal balapan kami punya kecepatan untuk naik podium. Kami sempat berada di posisi ketiga, tapi sayangnya mengalami kendala teknis dan kemudian insiden crash yang membuat kami kehilangan banyak waktu. Tapi, tim menunjukkan semangat endurance sejati, mereka berhasil memperbaiki motor, Steven [Odendaal] dan Markus [Reiterberger] tampil cepat dan seluruh tim melakukan pit stop yang luar biasa. Saya sendiri hanya fokus menjalankan tugas saya. Rasanya menyakitkan, sangat berat, tapi saya rasa kami tetap harus puas dengan posisi kelima di Suzuka, apalagi setelah insiden dan kehilangan banyak waktu.”
Rider apes (Alan Techer, F.C.C. TSR Honda France): “Bagi kami, balapan berakhir sangat cepat. Saya cukup kecewa karena tim sudah bekerja keras. Setelah kecelakaan saat sesi latihan, mereka membangun motor baru yang performanya sangat bagus. Kami juga banyak fokus ke kecepatan balapan. Saat saya memulai balapan, saya bisa melaju sesuai dengan ritme yang sudah kami rencanakan. Saya tidak mendengar suara aneh apa pun, tapi begitu saya serahkan motor ke Taiga [Hada], ia hanya sempat menjalani dua lap dan harus berhenti. Balapan pun berakhir bagi kami, tapi belum berakhir untuk mengejar kejuaraan. Kalau pun kami tidak bisa jadi juara, kami masih bisa mengincar podium di klasemen akhir. Itu target utama kami sekarang dan target kedua adalah menang di Bol d’Or.”
Klik di sini untuk laporan balapan Coca-Cola Suzuka 8 Hours Endurance Race ke-46.
Sumber [ FIM EWC ]