Berita Seputar Motor | Webike Indonesia

F.C.C. TSR Honda France Tidak Menyerah Kejar Gelar Dunia Walau Gagal di Suzuka EWC

F.C.C. TSR Honda France Tidak Menyerah Kejar Gelar Dunia Walau Gagal di Suzuka EWC

F.C.C. TSR Honda France tidak menyerah untuk mengulangi kesuksesannya meraih gelar juara FIM Endurance World Championship meskipun tersingkir lebih awal dari Coca-Cola Suzuka 8 Hours Endurance Race ke-46 awal bulan ini.

Memulai dari posisi ke-14 dan terpacu oleh kemenangan di 8 Hours of Spa Motos bulan Juni lalu, pembalap Prancis Alan Techer berhasil naik ke 10 besar sebelum pit stop pertama F.C.C. TSR Honda France ketika pembalap Jepang Taiga Hada mengambil alih kendali motor Honda CBR 1000RR-R Fireblade #5.

Namun, Hada baru saja menemukan ritmenya ketika motor kehilangan tenaga yang memaksanya kembali ke pit beberapa putaran kemudian. Setelah pemeriksaan menyeluruh oleh tim mekanik F.C.C. TSR Honda France, hasilnya adalah ada kerusakan mesin sehingga di menit ke-70 menit balapan, bahkan sebelum Corentin Perolari sempat mendapatkan kesempatan untuk turun giliran membalap, tim harus mengakhiri partisipasi mereka di Suzuka.

Meskipun menghadapi defisit 30 poin dan turun dari posisi keempat ke posisi keenam di klasemen sebelum balapan penentuan gelar di Bol d’Or bulan depan, F.C.C TSR Honda France tetap menyingsing balapan di Sirkuit Paul Ricard dengan penuh optimisme karena masih ada 65 poin yang bisa diperebutkan.

“Bagi kami, balapan berakhir sangat awal,” kata Techer. “Saya kecewa karena semua orang dalam tim bekerja sangat keras. Setelah kecelakaan saat latihan, mereka membangun motor baru yang tampil dengan sangat baik. Kami banyak berlatih untuk meningkatkan kecepatan balapan. Dan ketika saya memulai balapan, saya bisa memacu motor sesuai rencana. Saya tidak mendengar suara yang tidak biasa, tetapi ketika saya menyerahkan motor kepada Taiga, dia sudah melaju dua putaran dan harus berhenti. Balapan berakhir bagi kami, tetapi mungkin bukan kejuaraan. Jika kami tidak menang, kami masih bisa mengincar juara dua atau tiga di kejuaraan. Itulah tujuan kami, dan tujuan kedua kami adalah memenangkan Bol d’Or.”

Haga berkata: “Saya kecewa tidak mencapai hasil yang saya inginkan, tetapi saya akan menerapkan semua yang telah saya pelajari untuk balapan berikutnya di Bol d’Or dan memastikan saya benar-benar siap.”

Perolari menambahkan: “Kami tidak fokus pada kualifikasi, tetapi kecepatan balapan kami bagus. Alan menjalani giliran membalap pertama dengan sangat baik. Lalu datang giliran Taiga dan ada masalah pada motornya dan saya jadi tidak bisa turun membalap sama sekali. Jadi, sungguh disayangkan karena kami saat itu berada di urutan empat klasemen kejuaraan. Kita lihat saja nanti di final Bol d’Or, karena Alan dan saya sangat cepat di sana. Saya harap kami bisa menyelesaikan musim tahun ini dengan baik.”

Bol d’Or, balapan penentu musim 2025, berlangsung dari 18-21 September di Sirkuit Paul Ricard di Prancis selatan. Klik DI SINI untuk informasi selengkapnya.

Sumber [ FIM EWC ]

Exit mobile version