Kupas Tuntas Perbandingan CT110 “Hunter Cub” dan CT125 2020

Honda CT125 adalah kakak dari CT110 atau yang dijuluki sebagai “Hunter Cub” yang booming pada era 80-an. Model konsep Honda CT125 pernah diperkenalkan pada bulan September 2007 lalu dan menarik banyak perhatian ketika ditampilkan di Tokyo Motor Show 2019. CT125 merupakan pembaruan dari CT110 dengan beberapa tambahan part yang dirancang khusus.

Dalam waktu dekat ini, rencananya Honda akan meluncurkan CT125 yang menemani motor Honda 125 cc lainnya seperti Monkey 125 dan Super Cub C125 yang kehadirannya membangkitkan kembali tren motor bebek di Indonesia. Artikel ini akan membahas secara rinci perbandingan luar dalam antara CT125 dengan CT110.

Sekilas tentang CT110: Motor trail klasik yang tak lekang oleh waktu

Sebelum membahas lebih jauh mengenai perbandingan CT125 dan CT110, ada baiknya kita mengetahui seluk-beluk motor CT series terlebih dahulu. CT110 yang merupakan model basis CT125 ini pertama kali muncul sebagai CA100T pada tahun 1961, kemudian hadir sebagai CT110 pada tahu 1980. CT110 khusus dikendarai di medan-medan menantang sehingga knalpotnya dipasang naik ke atas dan juga dilengkapi oleh berbagai pelindung. Transmisinya juga dibuat sedemikian rupa untuk mengurangi rasio gir sehingga dapat mendaki lembah dan pegunungan dengan lincah.

Honda CT110 “Hunter Cub”

Model konsep CT125

Model konsep CT125 pertama kali diluncurkan di Tokyo Motor Show 2019 dan dapat dilihat bahwa motor ini mirip Super Cub C125 dengan tambahan perlengkapan yang mewarisi pendahulunya, CT110.

Gambar di atas adalah gambar model konsep CT125. Menurut Masahiro Natsukawa yang merupakan spesialis dari CT series, CT125 memiliki beberapa part yang didesain secara khusus seperti knalpot dan intake duct, yang merupakan ciri khas dari CT series. CT125 juga menghadirkan penampilan dan konsep yang mengikuti motor-motor bebek lainnya yang sudah lebih dulu dipasarkan bertahun-tahun yang lalu.

Honda CT125 Berbasis CT110

Pada dasarnya, CT series diciptakan untuk penggunaan di trek-trek menantang dan berburu di pegunungan. Dari situlah nama julukan “Hunter Cub” untuk CT110 berasal. Lalu, motor ini juga digunakan untuk keperluan bertani dan mengantarkan barang. CT110 dilengkapi perlengkapan yang mendukung, seperti suspensi depan belakang dengan stroke panjang, karet shock depan, stang dan knalpot tipe tinggi, intake duct yang ditempatkan di sisi atas dan bracket belakang yang memuat banyak barang. CT110 adalah motor yang lebih mengedepankan sisi fungsionalitasnya sebagai motor trail yang tangguh.

Dan, nampaknya CT125 akan setia mewarisi konsep dan fungsionalitas dari CT110. Desain CT125 ditangani oleh Thai Design R&D Center yang juga membuat rancangan untuk Super Cub C125 dan Monkey 125.

Perbandingan Part CT125 dengan CT110

Kapasitas tangki yang lebih besar dengan frame unik

Jika membandingkan antara CT125 dan motor Honda dengan cc sama lainnya seperti Super Cub 125, sepertinya area dari basis rangka backbone hingga bagian bawah jok terlihat lebih ramping dan tangki bahan bakarnya nampak lebih besar. Ada kemungkinan rangka jok dirancang secara khusus untuk CT125. Rangka Super Cub C125 dibuat untuk mengoptimalkan kekokohan berdasarkan rangka Super Cub 110. Sebaliknya, rangka CT110 adalah tipe steel press frame dengan teknologi terdahulu dengan spakbor belakang terintegrasi.

Rangka CT125 berbasis dari rangka Super Cub C125

Rangka CT110 terintegrasi dengan spakbor belakang

Body diperkuat dengan penambahan rangka dan pelindung

Seperti CT110, CT125 mengusung subframe untuk lebih memperkokoh dan melindungi body motor serta skid plate untuk menjaga mesin dari bebatuan atau benda-benda asing lainnya selama di perjalanan. Desainnya juga dibuat secara khusus. CT110 terbuat dari baja, sedangkan CT125 berbahan doff dengan desain yang nampak berbeda, seperti tidak adanya lubang di bagain skid plate-nya.

Memakai meshed heat guard

Knalpot tipe up dan heat guard CT125 memiliki desain yang baru dan khusus. Sudutnya sedikit lebih tinggi dibanding CT110 dan heat guard-nya memiliki rancangan pola mesh yang berbeda. CT110 memiliki heat guard yang terbuat dari besi dengan aksen lubang vertikal. Ngomong-ngomong, CT110 dan CT125 terlihat sama di bagian tangki bahan bakarnya.

Swingarm dan tutup rantai

Swingarm CT125 terbuat dari baja dan memiliki bagain yang dikhususkan untuk pemasangan footstep belakang agar motor dapat dinaiki dua orang. Sedangkan swingarm CT110 adalah jenis Monaka yang berbahan besi. CT110 versi Australia adalah motor yang diperuntukkan untuk satu orang dengan dilengkapi tutup rantai. Mungkin Anda dapat memodifikasi sendiri CT125 Anda jika Anda lebih suka ada tutup rantainya.

Spakbor, shock depan dan rem

Spakbor depan CT125 terbuat dari besi dan berfungsi sebagai stabilizer. Shock depan tipe upright-nya memiliki tampilan luar yang berbeda bentuk dari Super Cub C125 dan Cross Cub serta memakai karet shock yang mirip dengan CT110. Rem depannya dilengkapi dengan ABS dan kaliper 1 pot. Velgnya merupakan tipe H dan terbuat dari aluminium berwarna hitam. CT110 AG memiliki suspensi tipe per luar dengan pengaturan yang lebih kuat dan rem jenis tromol. Sedangkan CT125 memakai rem belakang jenis cakram.

Suspensi belakang

Suspensi belakang CT125 mengadopsi per yang dapat diatur dalam dua tingkat. Sedangkan CT110 tidak memiliki mekanisme pengaturan namun dilengkapi dengan pre-load adjuster lima tingkat. CT125 berbeda di bagian rem belakangnya: CT125 memakai rem belakang jenis cakram. Ini adalah kali pertamanya sistem tersebut diaplikasikan. Biasanya, motor Cub memakai rem belakang tromol, termasuk Super Cub C125.

Sistem kemudi yang lebih trendy

Stang CT110 dan CT125 sama-sama bertipe tinggi dan dicat hitam. Bedanya, CT125 memiliki stabilizer yang lebih trendy dan praktis untuk dipasangkan berbagai macam piranti digital. Selain itu, CT125 memiliki kunci kontak di segitiga atas dan tidak memakai smart key seperti Super Cub C125. Sedangkan kunci kontak CT110 terletak di sisi kiri tengah rangka.

Panel meter full LCD berbentuk bulat mirip punya Monkey 125

Panel meter CT125 dipasang agak condong ke kiri. Sayangnya, kita tidak dapat melihat rincian tampilan panel meternya. Batok dan layout panel meter CT125 lumayan mirip panel meter Monkey 125. Tidak ada kabel, jadi sepertinya CT125 memakai panel meter elektronik. Sedangkan panel meter CT110 dipasang di bagian batok lampu depannya. Panel meter CT110 masih berjenis analog yang hanya terdiri dari speedometer, odometer, lampu peringatan, lampu netral dan lampu jauh.

Saklar kanan dan kirinya nampak lebih modern

Saklar kanan dan kiri CT125 memiliki spesifikasi standar yang dimiliki motor Honda sekarang-sekarang ini. Tidak ada hazard switch. Sedangkan kotak saklar CT110 berdesain a la tahun 80-an dengan kill switch tipe putar dan saklar lampu di sisi kanan.

Footstep dan pedal

Di bagian footstep, CT125 mempunyai tambahan karet di atasnya untuk menutupi footstep tipe bergerigi warisan dari CT110. Pedal operan gigi CT125 juga dilingkupi karet dan bentuknya sangat mirip dengan CT110. Sistem hidrolik untuk cakram belakangnya dipasang di sekitar footstep sebelah kanan dan pedal remnya sangat khas Cub series. CT125 tidak dilengkapi dengan pedal kick starter, namun sepertinya akan ditambahkan untuk versi Australia agar dapat digunakan saat situasi darurat.

Bracket belakang bergaya mewah

Bracket belakang yang berukuran besar ini merupakan rancangan baru khusus untuk CT125. Bracket belakang CT125 memiliki desain berbentuk huruf X di permukaannya, memberi kesan lebih modern. Terdapat tekukan di sisi kanan dan kirinya yang berfungsi untuk kait barang. Ada tulisan “Trail Hunter” di bagain belakangnya. Sedangkan bracket belakang CT110 berukuran lebih besar dibanding motor Cub series lainnya untuk dapat membawa muatan banyak sehingga lebih praktis.

Sumber [ Young Machine ]

wid_staff

Recent Posts

Monkey 125 Disulap Jadi CB750F Pakai Body Terbaru, Debut di Tokyo Motorcycle Show 2024!

Tim Webike berkesempatan untuk meliput motor-motor menarik yang dipamerkan di Tokyo Motorcycle Show 2024. Kami…

5 days ago

ADSS97 Ingin Bangkit di Spa Pasca Kegagalan Le Mans

ADSS97 menanggapi tidak finisnya mereka di 24 Heures Motos dengan mengeluarkan janji "terus maju dan…

5 days ago

Modifikasi Z900RS dengan Subframe ACTIVE Japan Custom Culture

Kawasaki Z900RS ini dicustom dengan Subframe TYPE-2 dari ACTIVE yang membantu motor menjadi lebih stabil…

6 days ago

Poin dan Potensi Team Étoile di EWC

Meski gagal menyelesaikan balapan perdananya di FIM Endurance World Championship, tim asal Jepang, Team Étoile,…

6 days ago

Modifikasi Honda Monkey 50cc Tangki Hijau Japan Custom Culture

Honda Monkey 50cc ini dimodifikasi dengan Set Shock Depan 27mm dari SP Takegawa. Shock depan…

7 days ago

Team Aviobike by M2 Revo Janji Tampil Kuat di Spa

Team Aviobike by M2 Revo akan berusaha untuk menunjukkan potensi utuhnya di 8 Hours of…

7 days ago