Reli Dakar adalah ajang reli paling menantang di dunia. Pembalap yang bisa menaklukkan medan gurun yang luas akan mendapatkan status legenda, sedangkan pereli lainnya sudah sangat bersyukur bisa mendapatkan kesempatan untuk berkompetisi. Di balik meriahnya ajang ini, ada pula sisi kelamnya. Selama lebih dari empat dekade, Reli Dakar telah merenggut puluhan nyawa, termasuk tahun 2020 ini.
Ajang Reli Dakar 2020 dikejutkan dengan pengumuman panitia tentang tewasnya salah satu rider unggulannya, yakni Paulo Gonçalves asal Portugal pada 12 Januari. Gonçalves mengalami kecelakaan di pertengahan etape 7 setelah menempuh 276 km dari Riyadh ke Wadi Al Dawasir (total jarak 547 km), sekitar pukul 10 pagi waktu setempat. Ia ditemukan tidak sadarkan diri dan mengalami serangan jantung. Pereli Kevin Benavides dan Toby Price yang kebetulan melintas pun langsung berhenti dan memberikan pertolongan kepada Gonçalves hingga tim medis datang. Ia diterbangkan menggunakan helikopter ke rumah sakit terdekat di Layla, Arab Saudi, di mana ia kemudian dinyatakan meninggal dunia.
Pereli berusia 40 tahun tersebut adalah pereli senior Dakar yang telah berpartisipasi selama 12 tahun dan memenangkan tak kurang 23 gelar di ajang motocross dan enduro, termausk ajang FIM Cross-Country Rallies World Championship 2013. Tahun ini menandai partisipasi ke-13 Gonçalves di Dakar. Selama bertahun-tahun, ia telah membela berbagai tim mulai dari Honda, KTM, hingga Husqvarna. Tahun ini ia membalap untuk Hero.
Tragedi ini tentu mengejutkan seluruh peserta dan kru yang terlibat. “Paulo, seorang yang kami amat sayangi di ajang ini, sangatlah dihormati dan dikagumi oleh pereli senior maupun yang masih meniti karir,” ujar panitia. Beberapa saat setelah insiden berlangsung, panitia berkumpul dengan seluruh pereli dan sepakat untuk membatalkan etape 8 untuk motor dan motor quad yang awalnya akan diselenggarakan pada 13 Januari 2020.
Sumber [ RideApart ]