Yamaha XSR155 merupakan motor versi kapasitas mesin kecil dari pendahulunya XSR700 dan XSR900 yang juga mewarisi gaya neo klasik dan kemampuan lari yang sangat cepat. Dengan twin super frame ditambah shock depan tipe upside down berperforma tinggi dan kaki-kaki yang mumpuni, Anda dapat berkendara di atas XSR155 dengan mulus dan gesit. Simak test ride yang dilakukan oleh test rider dari Young Machine ini!
Sebelumnya, test rider pernah mencoba MT-09 generasi pertama yang menurutnya sedikit tricky. Lalu, ia mencoba XSR900 yang mengambil basis dari MT-09. Ia sempat skeptis dan berpikir mungkin handling-nya tidak akan berbeda dari MT-09. Ketika mencobanya, ia justru terpukau oleh kebolehan XSR900 dan sejak itu menjadi penggemar XSR series. Mesin 845 cc inline-3 berpendingin cairan memang terkadang masih terasa terlalu bertenaga, namun asal kaki-kakinya dapat menyeimbanginya hal itu tidak jadi masalah. XSR series terkenal akan kemampuan larinya ketika digas penuh.
XSR155 memiliki tampilan khas XSR series lainnya. Test rider terkesan dengan motor ini. Ia menilai XSR155 tidak hanya mewarisi penampilan XSR pendahulunya, namun juga mewarisi performa larinya.
Dilengkapi dengan twin spar frame dan shock depan tipe upside down serta dikombinasikan dengan pergerakan kaki-kaki yang mulus, XSR155 adalah motor yang sangat mudah dikendalikan dan gesit di tikungan. XSR155 adalah tipe motor yang cukup fleksibel dan mengikuti gaya berkendara masing-masing rider.
Rem depan dan belakangnya lumayan pakem dan aman jika Anda ingin kebut-kebutan. Walaupun ada perbedaan signifikan antara power dan bobotnya, XSR155 menampilkan kesan berkendara yang sama dengan kakaknya, XSR900. Konsumsi bahan bakar selama test ride berada di angka 38,7 km/L. Bagus sekali.
XSR155 nantinya akan ada part OEM-nya sehingga Anda tidak perlu khawatir jika ingin mengganti part. Lalu, jika Yamaha mengeluarkan versi 125 cc dari XSR155, pasti banyak orang yang akan tertarik.
XSR155 dapat menjadi jawaban untuk Anda yang sedang mencari motor kapasitas mesin kisaran 150 cc yang bandel dan jago lari serta mengusung tampilan neo klasik yang tak lekang oleh waktu. Jadi, tunggu apa lagi?
Sumber [ Young Machine ]
JMA Racing Action Bike sukses meraih goal mereka di balapan pembuka FIM Endurance World Cup…
Hannes Soomer tengah dalam proses pemulihan setelah crash di debutnya untuk FIM Endurance World Cup…
Team Bolliger Switzerland memulai kampanye FIM Endurance World Championship 2023 dengan menempati posisi keenam di…
Pit-Lane Endurance gagal memaksimalkan potensinya di FIM Endurance World Cup 24 Heures Motos karena kerusakan…
FIM Endurance World Championship akan kembali digelar di tahun 2024 dan diawali dengan 24 Heures…
Gino Rea mendeskripsikan balapan pertamanya setelah mengalami kecelakaan yang menyebabkan cedera otak parah di latihan…