Rangkaian enam podium beruntun Yamalube YART Yamaha EWC Official Team di FIM Endurance World Championship harus terhenti di Jepang awal bulan ini, namun tim asal Austria tersebut sudah menyiapkan rencana untuk bangkit.
Tim asuhan Mandy Kainz ini mengalami DNF di ajang EWC setelah insiden jatuh yang menimpa Jason O’Halloran dan Karel Hanika, ditambah masalah mekanis, memaksa mereka mundur dari balapan 46th Coca-Cola Suzuka 8 Hours Endurance Race.
Dari sebelumnya memimpin klasemen FIM Endurance World Championship for Teams dengan selisih 18 poin, keunggulan YART kini terpangkas menjadi hanya satu poin atas tim peringkat kedua yang baru, BMW Motorrad World Endurance Team, menjelang balapan penentuan gelar Bol d’Or bulan depan.
“Sangat mengecewakan harus mengakhiri Suzuka 8 Hours seperti ini,” kata Kainz, manajer tim. “Sepanjang akhir pekan, para pembalap dan tim bekerja luar biasa untuk mengikuti balapan ini dengan kecepatan yang kompetitif. Setelah insiden jatuh pertama, kami kehilangan waktu berharga, namun Marvin [Fritz] dan Karel masih berhasil memperkecil jarak dengan para pembalap di depan.
“Lalu Karel juga mengalami kecelakaan akibat masalah teknis lainnya yang tidak bisa kami perbaiki sebelum balapan berakhir. Nahas baginya, Karel mendarat sangat keras dengan tumit kanannya. Ia merasakan sakit yang luar biasa. Seluruh tim mendoakan agar ia cepat pulih.
“Suzuka selalu menjadi tantangan. Jelas, ini bukan hasil balapan yang kami bayangkan. Kami harus melakukan comeback besar tahun depan di hadapan para penggemar Jepang, serta di putaran final 2025 Bol d’Or pada bulan September, untuk terus bersaing memperebutkan gelar juara.”
Hanika mengatakan: “Saya jelas kecewa. Kami datang ke sini untuk memperebutkan podium, dan saya rasa kami sudah membuktikannya di dua stint pertama. Saya sempat mengejar sedikit, tapi sayangnya Jason kehilangan grip depan di chicane terakhir. Tikungan itu memang rumit, jadi kadang hal seperti ini bisa terjadi. Tentu saja kami agak tertinggal, tapi kami tetap punya visi untuk mengincar poin — karena balapan ini begitu panjang. Kami berhasil naik sekitar 15 posisi, yang seharusnya bisa memberi kami 10 poin atau lebih, dan itu akan sangat penting bagi perebutan gelar juara ini.
“Di stint terakhir saya, performa saya cukup kuat dan saya puas dengan hasilnya. Namun, dua atau tiga lap menjelang finis, masalah teknis membuat saya terjatuh. Sangat disayangkan, tapi kadang hal seperti ini memang bagian dari balapan. Kami sudah meraih enam podium berturut-turut, jadi sebenarnya tidak ada alasan untuk terlalu mengeluh. Sekarang catatan itu terhenti, dan saya rasa kami harus memulai rangkaian baru di Bol d’Or. Saya yakin kami akan kembali lebih kuat di sana dan akan berjuang untuk gelar juara hingga lap terakhir.”
Balapan Bol d’Or di sirkuit Paul Ricard akan menjadi penentu gelar juara EWC pada 18–21 September.
Sumber [ FIM EWC ]