Ninja ZX-25R akan dirilis di Jepang mulai 10 September 2020. Ini adalah topik yang hangat dibicarakan karena mesin 250 cc 4 silinder akhirnya bereinkarnasi kembali setelah 13 tahun lamanya. Namun, Ninja 2 silinder juga tidak kalah populernya, terutama Ninja 400 yang laris di pasaran. Di artikel ini, Young Machine membandingkan spesifikasi dan perangkat ZX-25R sebagai model terbaru Kawasaki dengan NInja 400 yang memiliki semburan mesin 48 ps.

Ninja 250 cc vs Ninja 400 cc

Ketika kehadiran Ninja ZX-25R pertama kali terendus di pertengahan 2019, berita motor kelas 250 cc kerap membahas mengenai topik kehadiran kembali motor 250 cc dengan mesin 4 silinder ini dan masih terus diberitakan sampai saat ini. Lantas, seberapa besarkah tenaganya? Bagaimana dengan beratnya? Apakah memang motornya secepat itu? Timbul pula pertanyaan di antara para fans mengenai apakah motor ini mampu bersaing dengan motor 2 silinder.

Acap kali ada motor cepat di kelas 250 cc, pasti selalu dibandingkan dengan motor 400 cc. Terutama komposisi 250 4 silinder vs 400 cc 2 silinder yang menarik untuk diperbincangkan. Tidak seperti motor super sport cc besar, output dan ukuran ZX-25R dan Ninja 400 yang lumayan bongsor masih dapat dikendalikan dengan mudah oleh pengendara pada umumnya. Jadi, hal yang terpenting adalah memilih motor yang paling bisa Anda nikmati.

ZX-25R dengan 45ps/15500rpm vs Ninja 400 dengan 48ps/10000rpm

Ninja ZX-25R mempunyai karakter rentang kecepatan super cepat dan meroket. Output-nya sebesar 45 ps pada 15.500 rpm dan zona merahnya tercatat mulai dari 17.000 rpm. Sebaliknya, Ninja 400 memproduksi output lebih besar dari ZX-25R, yakn 48 ps pada 10.000 rpm dengan zona merah berada dari 12.000 rpm. Soal torsi, ZX-25R memiliki putaran tinggi 2,1 kg-m/13.000 rpm sedangkan torsi Ninja 400 adalah sebesar 3,9 kg-m/8.000 rpm. Angka di atas kertas menunjukkan kebolehan yang sesungguhnya.

Sayangnya, grafik power dari pabrikan ini tidak disertai dengan informasi angka rpm dan hp, namun kita masih bisa melihat kurva power ZX-25R yang menanjak ke atas dan Ninja 400 yang memiliki kurva yang menunjukkan output maksimum dan diiringi dengan rentang rotasi yang luas. Torsi Ninja 400 bukanlah datar, melainkan naik secara tajam mulai dari rentang tengah. Grafik power ini yang memperlihatkan torsi x rpm memberikan gambaran yang cukup jelas bagaimana Ninja 400 mampu berakselerasi dari rentang tengah.

Di edisi Young Machine November mendatang, mereka berencana melakukan test ride perbandingan dan penghitungan power, sehingga akan lebih ada penjelasan mendetail. Ninja ZX-25R keluaran Indonesia memiliki output 50 ps dan ini membuat mereka penasaran untuk mencoba test ride perbandingannya.

DNA Ninja H2 pada ZX-25R dan Ninja 400

Baik Ninja ZX-25R maupun Ninja 400 sama-sama mengklaim bahwa mereka menggunakan mesin supercharger Ninja H2, namun perbedaan antara super sport (ZX-25R) dan touring sport (Ninja 400) kentara di kaki-kakinya.

Kaki depan Ninja ZX-25R memiliki kaliper monoblock radial mount, shock depan upside down, shock belakang horizontal backlink, dan part yang khas motor super sport lainnya seperti Ninja ZX-10RR dan Ninja ZX-6R. Shock depannya memakai shock Showa SFF-BP yang canggih sama halnya yang dimiliki ZX-6R.

Sementara itu, Ninja 400 dilengkapi dengan shock depan konvensional dan kaliper 2-pot yang bukan untuk penggunaan racing atau kebut-kebutan. Shock belakangnya menggunakan tipe link, namun masih versi yang standar dengan shock. Rem belakangnya berjenis cakram diameter 220 mm, diameter yang sama dengan yang dipakai ZX-25R namun dengan penambahan kaliper 2-pot. Ini adalah konfigurasi yang mengasumsikan rem belakang bisa dipakai secara pakem saat motor dipakai berboncengan.

Ninja 400 dibanderol di kisaran 700.000 Yen. Ninja ZX-25R memiliki keunggulan di suspensinya yang berkualitas tinggi, begitu pula dengan performa pengeremannya. Namun, Ninja 400 juga tidak mau kalah dengan menghadirkan bobot yang lebih ringan 16 kg dari ZX-25R. Enaknya, kedua motor ini langsung di-test ride agar lebih diketahui perbedaannya ketika dikendarai. Tunggu artikel selanjutnya.

Beda ZX-25R dan Ninja 400 terletak di fungsi kontrol elektroniknya

Ninja ZX-25R memakai fungsi kontrol elektronik untuk model high-end seperti KTRC (Kawasaki Traction Control System), KQS (Kawasaki Quick Shifter: perlengkapan standar di SE dan opsional di STD) kompatibel dengan power mode dan upshift/downshift, serta sudah disematkan ABS. ZX-25R juga mendapat nilai plus karena ada assist & slipper clutch dan center ram air.

Ninja 400 dilengkapi dengan ABS, ban radial, assist & slipper clutch dan lainnya, namun belum memiliki fungsi kontrol elektronik. Bagi sebagian orang, konfigurasi motor seperti ini lebih disukai karena simpel dan tidak neko-neko.

Kedua motor ini mempunyai ETC2.0 on-board unit sebagai aksesoris ZX-25R plus USB power supply (untuk STD ini adalah pilihan setting opsional) dan Ninja 400 juga dilengkapi dengan DC power socket opsional.

Spesifikasi

Tabel tersebut menunjukkan perbandingan antara Ninja ZX-25R dengan Ninja 400 berdasarkan spek dan perlengkapannya. Baik Ninja ZX-25R maupun Ninja 400 memiliki keunggulannya masing-masing. Setelah ZX-25R rilis di Jepang, Young Machine rencananya akan langsung melakukan test ride untuk membandingkan performa berkendaranya. Nantikan saja!

Sumber [ Young Machine ]

• Ninja400 (2014-), ZX-25R