Smith Kuatkan Rasa MotoGP di EWC Lewat si Tangguh Moto Ain

  • 04/04/2022
  •  339 views

Smith Kuatkan Rasa MotoGP di EWC Lewat si Tangguh Moto Ain smith motoain - Smith Kuatkan Rasa MotoGP di EWC Lewat si Tangguh Moto Ain

Moto Ain siap menghadapi FIM Endurance World Championship 2022 dengan trio rider baru yang dipimpin oleh mantan rider MotoGP Bradley Smith.

Rider asal Inggris Bradley Smith, yang sebelumnya belum pernah turun di ajang ketahanan maupun ikut balapan malam hari, bergabung dengan tim Formula EWC Prancis Moto Ain dan akan ditemani oleh rider Corentin Perolari (Prancis) dan Claudio Corti (Italia) yang sudah berpengalaman.

Pengumuman ini dibuat menyusul tes pramusim jelang 24 Heures Motos di Le Mans pekan lalu, yang menandai berakhirnya masa sulit bagi Moto Ain yang musim lalu naik kelas ke kategori EWC.

Pierre Chapuis, direktur Moto Ain, menjelaskan: “Tiap tahun kami berusaha untuk menjadi lebih baik. Musim lalu kami bisa mendapat hasil bagus di kategori EWC, termasuk jadi juara dua di Bol d’Or. Tapi kelas balapan ini lebih menuntut dari kelas Superstock.

“Musim dingin ini semuanya sangat amat sangat sulit, masa off-season terburuk yang pernah kami alami sejak tim dibentuk. Tapi untungnya, beberapa anggota tim terus mendukung saya untuk proyek tahun 2022 dan rekanan seperti Yamaha, Dafy, dan Ipone juga ikut serta. Saya sangat senang bisa menghadapi semuanya dan kembali ke grid balap.”

Chapuis melanjutkan: “Kami punya tiga rider yang sangat bagus untuk 24 Heures Motos. Di beberapa tes pertama ketiganya membalap dengan catatan waktu yang hampir sama dengan harmonis. Pengaturan motor jadinya bisa dikerjakan untuk tiga rider dalam waktu yang sama. Hal ini merupakan kabar baik bagi kami.

“Kami tetap menggunakan basis motor Yamaha R1 tahun lalu. Kami tahu kami kurang dari segi performa, tetapi dengan tenaga kami yang terbatas sebagai tim privat, kami harus membuat keputusan, dan saya lebih memilih untuk berfokus pada karakteristik unggulan kami, yakni konsistensi dan keandalan. Kami tidak sabar untuk melihat performa yang sesungguhnya di atas lintasan.”

Smith si rookie EWC siap “menggila”
Bradley Smith, yang sudah pernah menduduki podium di keempat kelas balap motor Grand Prix, memenangkan Suzuka 8 Hours 2015. Menjuarai balapan kelas 125cc sebanyak tiga kali, Smith sudah sering turun di Sirkuit Bugatti Le Mans.

“Saya sudah membalap dari kecil dan selama dua dekade belakangan ini saya berfokus untuk bisa membalap di MotoGP, yang merupakan kasta tertinggi kejuaraan,” ujar Smith (31). “Saya cukup senang dengan apa yang saya raih, tetapi sebagai pecinta sejati balapan motor, saya juga mencari kompetisi lainnya. 24 Heures Motos adalah salah satu balapan ketahanan yang paling terkenal di seluruh dunia dan pikiran untuk membalap sepanjang 24 jam non stop mungkin terdengar agak gila kalau saya boleh jujur. Musim dingin lalu, ketika Pierre memberikan saya kesempatan untuk turun di Le Mans, saya pun penasaran dan saya pikir ‘kenapa tidak?’ Kami sudah melakukan beberapa tesi di Spanyol dan hasilnya cukup menggembirakan. Basis teknis motor Yamaha R1 sudah bagus, bahkan walau kami tidak menggunakan komponen bawaan lainnya seperti para lawan. Untungnya, saya ada waktu luang jadi saya terima tantangan ini. Saya yakin balapan ini akan menantang, tetapi juga senang bisa ikut untuk pertama kalinya. Walau saya sudah kenal betul treknya, yang juga digunakan di GP Prancis, hal-hal lainnya akan jadi sesuatu yang sama sekali baru bagi saya.”

Corti bidik target jangka panjang dengan Moto Ain
Sama seperti Bradley Smith, Claudio Corti juga punya banyak pengalaman di balapan level Grand Prix dan pernah turun di ajang Moto2 dan MotoGP. Walau 24 Heures Motos merupakan hal yang asing bagi rider Italia berusia 34 tahun ini, ia mengakui bahwa sudah bertahun-tahun ia penasaran dengan balapan ini.

“24 Heures Motos adalah balapan motor yang sangat ikonik,” kata Corti. “Balapan ini selalu ada di dalam daftar target saya sebagai rider. Tiap rider harus merasakannya, setidaknya satu kali seumur hidup, dan itulah alasan saya berada di sini sekarang. Moto Ain adalah salah satu tim privat terbaik, mereka berada tepat di belakang tim pabrikan. Mereka memilki paket yang sangat kompetitif bagi saya. Motor R1 punya karakter yang konsisten dan aman. Walau semua anggota tim adalah relawan, tetapi mereka semua sangat berkomitmen dengan balapan. Saya pikir kami bisa bertarung melawan tim privat lainnya dan tidak ketinggalan jauh dari tim pabrikan. Kami semua akan melakukan yang terbaik.”

Perolari lanjutkan petualangan Moto Ain
Corentin Perolari asal Prancis (23), sudah tidak asing dengan Moto Ain setelah ikut turun bersama tim ini di ajang 6 Hours of Most bulan Oktober lalu. Ia senang memiliki kesempatan untuk bekerja sama dengan dua rider berpengalaman. “Saya bergabung dengan Moto Ain di balapan terakhir musim 2021. Mereka tampil prima dengan dua mantan rider MotoGP, yakni Randy de Puniet dan Loris Baz. Untuk 2022, mungkin agak sulit untuk tampil lebih baik dari kemarin dan bagi tim privat merupakan hal yang sulit untuk membawa masuk balapan endurance kelas dunia. Anda harus menghadapi penolakan, menemukan waktu luang di sela jadwal padat, berkompromi tetapi tidak kehilangan sasaran. Pierre sekali lagi mengambil tantangan ini. Sebagai rider, saya menghargai kerja kerasnya. Saya sangat senang bisa menyambut Claudio dan Bradley. Mereka rider berpengalaman terbukti cepat, tetapi mereka baru akan mencicipi balapan ketahanan 24 jam, termasuk membalap di malam hari. Kami tidak sabar untuk melihat potensi kami di Sirkuit Bugatti.”

Walau Corti dan Perolari sudah dipastikan membalap dengan Moto Ain hingga akhir musim, Smith saat ini baru setuju membalap di 24 Heures Motos karena ada komitmen lain.

Sumber [ FIM EWC ]

Related post

Return Top