Test Ride WR155R: Semakin Fleksibel dengan Teknologi VVA

  • 16/10/2020
  •  909 views

WR155R 001 - Test Ride WR155R: Semakin Fleksibel dengan Teknologi VVA

*Foto diambil oleh: Atsushi Sekino

Detail dan Test Ride Yamaha WR155R

Di Jepang, WR155R diimpor dari Yamaha Indonesia dan dijual melalui SOX, dealer motor yang menangani motor-motor Jepang, keluaran luar negeri dan juga motor-motor bekas. WR155R dapat dikatakan sebagai adik dari WR250R yang telah lebih dulu keluar sebagai motor pabrikan Jepang. WR155R dilengkapi dengan mekanisme tingkat tinggi bernama VVA (Variable Valve Actuation) yang mengubah camshaft profile berdasarkan jumlah putaran.

Ini adalah review test ride WR155R dari mantan editor-in-chief majalah motor untuk pemula, Hiroaki Yatagai.

[Baca Juga]
Review Test Ride Aprilia RS660 yang Ditunggu-tunggu!

Motor dengan velg depan 21 inci

WR155R 1 1 - Test Ride WR155R: Semakin Fleksibel dengan Teknologi VVA

WR155R WR155R 1 2 - Test Ride WR155R: Semakin Fleksibel dengan Teknologi VVA WR155R WR155R 1 3 - Test Ride WR155R: Semakin Fleksibel dengan Teknologi VVA
WR155R WR155R 1 4  - Test Ride WR155R: Semakin Fleksibel dengan Teknologi VVA WR155R WR155R 1 5 - Test Ride WR155R: Semakin Fleksibel dengan Teknologi VVA

WR155R 1 6 - Test Ride WR155R: Semakin Fleksibel dengan Teknologi VVA

[Panjang x Lebar x Tinggi] 2.145 mm x 840 mm x 1.200 mm
[Berat] 134 kg
[Jarak Sumbu Roda] 1430 mm
[Jarak Terendah ke Tanah] 245 mm

WR155R ditopang oleh velg depan berukuran besar 21 inci yang menjadikannya sebagai motor off-road yang perkasa. Motor ini memiliki jarak terendah ke tanah 245 mm dan sasis ramping yang memanfaatkan mesinnya yang berukuran padu sehingga mampu menyuguhkan kemampuan off-road yang mumpuni.

Penampilannya oke punya dan sepertinya motor ini juga mudah dikendalikan.

[Harga]
Blue / Black: sekitar Rp36 juta

Motor yang ringan dan ramping

WR155R 1 1 - Test Ride WR155R: Semakin Fleksibel dengan Teknologi VVA

WR155R WR155R 2 02 - Test Ride WR155R: Semakin Fleksibel dengan Teknologi VVA WR155R WR155R 2 03 - Test Ride WR155R: Semakin Fleksibel dengan Teknologi VVA

[Tinggi Jok] 880mm

Jok motor off-road diposisikan tinggi untuk menciptakan jarak terendah ke tanah yang besar. Tinggi jok WR155R adalah 880 mm yang lumrah untuk motor off-road. Namun, dengan tinggi test rider 172 cm dan berat 75 kg, kakinya masih harus berjinjit sekitar 6 atau 7 cm saat menapaki jalanan. Motornya jadi sedikit goyah, namun berkat body motor yang ringan dan ramping, motor ini mudah untuk diseimbangkan. Foot grounding motor off-road memang sesuatu yang harus dibiasakan. Motor ini juga merupakan motor off-road yang tangguh yang mampu bertahan walau terjatuh dengan fatal.

Test ride WR155R – mulus digeber dari kecepatan rendah ke tinggi
WR155R 3 01 - Test Ride WR155R: Semakin Fleksibel dengan Teknologi VVA

WR155R WR155R 3 02 - Test Ride WR155R: Semakin Fleksibel dengan Teknologi VVA WR155R WR155R 3 03 - Test Ride WR155R: Semakin Fleksibel dengan Teknologi VVA

Mulus sejak awal digas hingga ngebut

WR155R adalah motor yang pas dan nyaman untuk dikendarai. Test rider begitu terkejut mendapati sasis motor ini yang terasa amat ringan dan ramping saat ia duduk di atasnya. Dimensinya sempurna dan nampak seperti motor 125 cc. Ketika mulai digas, mesinnya sangatlah bertenaga dan menyemburkan power yang garang mulai dari kecepatan dan putaran rendah. Berbicara mengenai motor off-road Yamaha, pasti banyak yang mengingat seri SEROW. WR155R memiliki banyak hal yang mirip dengan SEROW. Dengan torsi putaran rendahnya, rider pemula dapat mengendalikannya dengan mudah.

Namun, motor kisaran 150 cc biasanya punya karakteristik utama pada torsi rendah dan acap kali memiliki power yang kurang di rentang kecepatan tinggi. Lantas, bagaimana dengan WR155R? Motor ini memang menggendong mesin berpendingin cairan, namun hanya berkapasitas 155 cc. Dengan mesin tipe torsi rendah seperti ini, hebat jika motornya mampu dipacu hingga 90 km/jam. Test rider tidak ingin berekspektasi terlalu tinggi saat ia melenggang masuk ke jalan bebas hambatan. Tetapi, ia dikejutkan dengan performa WR155R yang mampu digeber dengan mulus hingga 100 km/jam dan bahkan bisa mencapai 120 km/jam tergantung dari situasinya. Soal bermanuver, WR155R sangat lincah saat dikendalikan pada kecepatan tinggi.

Apakah ini efek dari VVA atau Variable Valve Actuation? Normalnya, karakteristik mesinnya adalah tipe high-speed yang menekankan pada power besar sekaligus tipe mid-low speed yang menekankan pada torsi low-speed. Namun, jumlah angin yang dipompa ke silinder dan timing keluaran gas knalpot menentukan manakah yang lebih penting antara power besar atau torsi low-speed, sehingga membuatnya sulit untuk menyatukan kedua karakteristik tersebut. Yamaha telah lama menggunakan pipa knalpot dengan katup untuk mengontrol aliran gas dan ini adalah cara lainnya untuk meraih torsi putaran rendah dan tinggi.

Jadi, kenapa tidak ubah saja jumlah campuran angin-bahan bakar ke silinder dan timing dari gas knalpot yang dikeluarkan antara rentang putaran rendah dan tinggi? Inilah sebabnya VVA dan sistem katup variabel lainnya tercipta. Honda CB400SF memiliki VTEC, mekanisme yang menonaktifkan salah satu dari dua katup masuk dan buang di rentang putaran rendah, namun VVA pada WR155R mengubah karakteristik noken as yang memutarkan katup.

VVA ini sebetulnya bisa dirasakan. Di jalan bebas hambatan, pertahankan akselerasi secara konstan lalu perlahan tambah kecepatan. Ketika putaran mencapai 7.000 rpm, terasa akselerasi sedikit meningkat. Mekanisme variabel ini mungkin jarang bisa dirasakan, namun efeknya lebih terasa di motor berkapasitas besar.

Kemampuan off-road yang mumpuni!

WR155R WR155R 4 01 - Test Ride WR155R: Semakin Fleksibel dengan Teknologi VVA WR155R WR155R 4 02 - Test Ride WR155R: Semakin Fleksibel dengan Teknologi VVA

Torsi kecepatan rendah yang melimpah berkat VVA juga berguna ketika off-road, terutama saat ban depan motor diangkat untuk menghindari gundukan di jalan atau saat motor memelan karena jalanan yang tidak rata. Untuk off-road, WR155R akan banyak menggunakan rentang kecepatan rendah daripada tinggi dan power yang disemburkan sangatlah pas. Pada motor off-road 125 cc 4-tak, powernya tidak terlalu besar dan bahkan sering kali tidak cukup untuk mengangkat ban depan. Namun, WR155R ini mampu memberikan tenaga hebat sehingga Anda akan mampu mengangkat ban depannya dengan mudah karena kombinasi antara bodynya yang ringan dan kerja akselerator.

WR155R terlihat sangat gahar. Kinerja mesinnya sangat memanjakan sehingga memberikan kepuasan pengalaman off-road. WR155R mampu melompati gundukan dengan mulus, menghindari berbagai rintangan di jalan dan melakukan trik-trik lainnya dengan stabil. Motor ini tidak menghabiskan semua stroke suspensinya dan menjaganya tetap kokoh. Test rider mencoba terus melakukan manuver dan gerakan yang menguras kinerja shock depan, namun tetap saja shocknya tetap menjaga panjang strokenya.

Motor off-road adalah motor yang sangat menantang untuk dikendarai karena sulit dikendalikan atau tenaga yang dikeluarkan oleh mesinnya terlalu besar. Keseimbangan antara sasis dan mesin sangatlah penting. Bobot motor beberapa tahun belakangan ini makin berat dan sekarang kita jarang menemui motor yang memiliki keseimbangan yang baik antara sasis dan mesin. Ada beberapa motor off-road yang mampu melibas jalanan hutan, namun WR155R adalah contoh sempurna yang bisa mengajarkan Anda untuk melakukan hal yang lebih dari sekedar itu. Dengan WR155R, Anda juga menguasai tailslide, front up dan pergerakan tiga dimensi lainnya yang hanya bisa dihadirkan oleh motor off-road sekalibernya.

Panel Meter & Lampu

WR155R WR155R 5 01 - Test Ride WR155R: Semakin Fleksibel dengan Teknologi VVA WR155R WR155R 5 02 - Test Ride WR155R: Semakin Fleksibel dengan Teknologi VVA
WR155R WR155R 5 03 - Test Ride WR155R: Semakin Fleksibel dengan Teknologi VVA WR155R WR155R 5 04 - Test Ride WR155R: Semakin Fleksibel dengan Teknologi VVA

WR155R 5 05 - Test Ride WR155R: Semakin Fleksibel dengan Teknologi VVA
[Data display panel meter]
Kecepatan, rpm, tingkat bahan bakar, jam, odometer, tripmeter, posisi gigi, konsumsi bahan bakar rata-rata, konsumsi bahan bakar instan.

Lampu depan dan lampu sein WR155R memakai bohlam, bukan LED, dan lampu seinnya terlihat sama seperti punya WR250R. Yamaha mempertahankan ciri khas mereka dengan tetap memproduksi desain lampu depan yang kecil terlepas dari tren sekarang ini yang cenderung berdesain besar.

Performa Riding

  • Mesin
    WR155R WR155R 6 01 - Test Ride WR155R: Semakin Fleksibel dengan Teknologi VVA WR155R WR155R 6 02 - Test Ride WR155R: Semakin Fleksibel dengan Teknologi VVA

[Tipe Mesin/Kapasitas]Satu silinder 4 katup OHC 4-tak berpendingin cairan/155 cc

[Output Maksimum] 12,3 kW/10.000 rpm
[Torsi Maksimum] 14,3 Nm/6.500 rpm

Angka tersebut berkat penggunaan pipa knalpot yang panjang dengan dilengkapi VVA. Dengan torsi maksimum yang berada pada 6.500 rpm, output maksimum yang disuguhkan ada pada 10.000 rpm yang termasuk tinggi. Mesin WR155R yang bisa berotasi secara stabil dari putaran rendah ke tinggi ini terpapar jelas di info spesifikasinya. Memang benar, ketika dikendarai, motor ini memiliki power yang melimpah di kecepatan rendah dan mudah dikendalikan saat kecepatan tinggi di jalanan bebas hambatan. Langka sekali menemukan mesin 155 cc dengan rentang tenaga yang luas seperti ini.

WR155R 6 02 1 - Test Ride WR155R: Semakin Fleksibel dengan Teknologi VVA

VVA (Variable Valve Actuation)

Mekanisme VVA memungkinkan untuk berbagai penggunaan. Camshaft profile (camshaft ridge) di bagian noken asnya menentukan proses buka-tutup katup masuk yang memberikan campuran udara ke dalam mesin. Biasanya, hanya ada satu camshaft profile yang berbentuk seperti telur per mesin, namun dengan VVA, camshaft profile berganti antara putaran rendah dan tinggi di angka 7.000 rpm. Ini selanjutnya mengubah jumlah waktu bukaan katup sehingga memberi mesin paduan yang bagus antara saat dipacu pada kecepatan rendah dengan torsi full dan pada kecepatan tinggi dengan elongasi yang baik.

  • Stang
    WR155R 6 03 - Test Ride WR155R: Semakin Fleksibel dengan Teknologi VVA
    Stang WR155R berukuran lebar 840 mm dan berdiameter 22,2 sehingga membuatnya enak untuk digenggam. Selain itu, stangnya juga mampu menahan getaran agar lebih nyaman.
  • Kaki-kaki
    [Ukuran Ban] Depan: 2.75-21 / Belakang: 4.10-18
WR155R WR155R 6 6 - Test Ride WR155R: Semakin Fleksibel dengan Teknologi VVA WR155R WR155R 06 7 - Test Ride WR155R: Semakin Fleksibel dengan Teknologi VVA
WR155R WR155R 6 7 1 - Test Ride WR155R: Semakin Fleksibel dengan Teknologi VVA WR155R WR155R 6 7 2 - Test Ride WR155R: Semakin Fleksibel dengan Teknologi VVA

Shock depannya bertipe upright dan memiliki diameter 41 mm. Shocknya yang langsing berkontribusi pada handling yang pas. Shock belakangnya adalah link-type dengan preload adjuster. Panjang stroke untuk shock depan dan belakangnya belum diumumkan.

  • Rem
WR155R WR155R 06 8 - Test Ride WR155R: Semakin Fleksibel dengan Teknologi VVA WR155R WR155R 06 9 - Test Ride WR155R: Semakin Fleksibel dengan Teknologi VVA

[Rem Depan] NISSIN one-sided push 2 POT / cakram φ240mm
[Rem Belakang] NISSIN one-sided push 2 POT / cakram φ220mm 

Rem depan dan belakangnya memakai cakram tipe solid yang disertai bentuk menyerupai gelombang dengan kemampuan untuk menghilangkan panas. Model saat ini belum dilengkapi dengan ABS dan terus berlanjut untuk WR155R yang diproduksi hingga 1 Oktober 2021.

  • Radiator
    WR155R 06 10 - Test Ride WR155R: Semakin Fleksibel dengan Teknologi VVA

Radiator untuk mesin berpendingin cairan berlokasi di sisi kanan motor. Pipa pelindungnya juga ditambahkan untuk mencegah kerusakan saat terjatuh yang merupakan fitur kunci untuk off-road.

  • Swingarm
WR155R WR155R 06 11 - Test Ride WR155R: Semakin Fleksibel dengan Teknologi VVA WR155R WR155R 6 12 - Test Ride WR155R: Semakin Fleksibel dengan Teknologi VVA

Swingarm WR155R berupa pipa baja balok yang memiliki kinerja yang oke untuk kelasnya. Sprocket depan berukuran 14T dan belakang 51T. Tidak biasanya, motor ini tidak dilengkapi dengan chain guide yang lumrah pada motor off-road. Bannya menggunakan ban IRC GP-21/22 dan rantainya berukuran 428 tipe seal.

  • Knalpot

WR155R 6 13 - Test Ride WR155R: Semakin Fleksibel dengan Teknologi VVA

Knalpotnya ditempatkan di sisi kiri, mungkin untuk menghindari water pipe dan VVA atau memang sisi kiri lebih bagus untuk meningkatkan panjang pipanya. Terlepas dari apa alasannya, tetap saja knalpot yang berlokasi di kiri ini sangatlah langka untuk motor produksi Jepang. Piranti exhaust pulsation control Yamaha, EXUP, tidak ditambahkan.

  • Footstep
    WR155R WR155R 6 14 - Test Ride WR155R: Semakin Fleksibel dengan Teknologi VVA WR155R WR155R 6 15 - Test Ride WR155R: Semakin Fleksibel dengan Teknologi VVA

Selain berbentuk gerigi yang mampu mencengkram sepatu dengan mantap, footstep WR155R juga terbuat dari baja yang mencegahnya menekuk karena motor terjatuh. Pedal operan gigi 6-speed retractable-nya adalah salah satu fitur off-road terbaik.

Perlengkapan

  • Tangki Bahan Bakar
    WR155R WR155R 7 01 - Test Ride WR155R: Semakin Fleksibel dengan Teknologi VVA WR155R WR155R 7 02 - Test Ride WR155R: Semakin Fleksibel dengan Teknologi VVA

[Kapasitas Bahan Bakar] 8,1L

Tangki bahan bakarnya memiliki kapasitas besar 8,1 liter dengan pemakaian bensin standar. Konsumsinya adalah 46,6 km/liter yang dihitung oleh staf SOX. Artinya, motor ini dapat melahap hingga jarak tempuh 350 km setiap full tank. Angka ini sangatlah impresif untuk ukuran motor off-road.

  • Spakbor

WR155R 7 03 2 - Test Ride WR155R: Semakin Fleksibel dengan Teknologi VVA

Spakbor motor ini bergaya WR yang sedap dipandang dan sangat khas motor enduro. Bagian yang berwarna hitam nampaknya berguna untuk menjaga spakbor berada di tempatnya.

  • Area Tail
    WR155R 7 04 - Test Ride WR155R: Semakin Fleksibel dengan Teknologi VVA

    Sayangnya, tidak ada hook muatan barang yang berarti motor ini harus ditambahkan bracket jika Anda ingin membawa barang di belakangnya. Tersedia halaman untuk aksesoris di website Yamaha, jadi sepertinya bracket sedang dipersiapkan.

  • Jok
    WR155R 7 05 - Test Ride WR155R: Semakin Fleksibel dengan Teknologi VVA

    Jok 880 mm diposisikan rendah, dimaksudkan untuk pijakan yang lebih baik. Jika Anda ingin meningkatkan kontrol off-road, mungkin Anda harus menaikkan jok sedikit lebih tinggi.

  • Ruang di Sisi Kiri
    WR155R WR155R 7 06 - Test Ride WR155R: Semakin Fleksibel dengan Teknologi VVA WR155R WR155R 7 06 2 - Test Ride WR155R: Semakin Fleksibel dengan Teknologi VVA

Di sebelah kiri radiator, ada cover yang dapat dikunci di bagian dalam shroud-nya. Ketika dilepas, ternyata ada aki disertai perkakas yang disimpan di sampingnya.

  • Kotak Saklar
    WR155R WR155R 7 08 - Test Ride WR155R: Semakin Fleksibel dengan Teknologi VVA WR155R WR155R 7 07 - Test Ride WR155R: Semakin Fleksibel dengan Teknologi VVA

[Saklar Kiri] Headlight switching & passing, lampu sein, klakson, hazard
[Saklar Kanan] Starter switch / Kill switch

Kotak saklarnya berdesain simpel. Selain memuat fitur dasar seperti bushing-canceling blinker, ini juga memiliki hazard dan passing switch.

Kesimpulan

WR155R 8 01 - Test Ride WR155R: Semakin Fleksibel dengan Teknologi VVA

Bagus sebagai motor off-road untuk rider pemula!

Pertama, mari kita bahas penamaan WR yang merupakan singkatan dari “Wide Ratio”. Nama ini berasal dari fakta bahwa YZ series, motocross yang didesain sebagai motor berorientasikan akselerasi dan memiliki transmisi close-ratio ini selanjutnya diberikan rasio gir yang lebih luas untuk membuatnya menjadi motor enduro yang serba guna. WR155R lahir dari ide serupa. Dengan VVA, mesin WR155R dirancang untuk lebih “wide range” daripada sekedar “wide ratio”, walau ini adalah motor seri WR. Motor yang fleksibel seperti ini tidak hanya asyik dikendarai sehari-hari, namun juga bisa dibawa kebut-kebutan dengan performa bagaikan motor lebih dari 155 cc.

Namun, Anda juga masih bisa menikmati off-road riding dengan sempurna. WR155R adalah motor multifungsi yang bisa digunakan di segala medan. Ditambah, WR155R ringan dan mudah dikendalikan. Jika Anda tidak keberatan dengan foot grounding-nya, WR155R sangat direkomendasikan sebagai motor off-road pertama bagi rider pemula.

[Baca Juga]
Honda Akhirnya Singkap Tabir Forza 750
[Webike Indonesia]
Cek sparepart Yamaha WR155R di sini

Related post

Return Top