Bincang Singkat EWC bersama David Checa
- 11/09/2024
278 views
Juara tiga kali FIM Endurance World Championship, David Checa, kembali ke Bol d’Or. Ia pernah memenangkan laga ini dua kali sebelumnya dan juga nyaris memenangkannya pada musim 2022. Menggantikan Grégory Leblanc yang cedera di Kawasaki Webike Trickstar, ini pendapat rider berusia 44 tahun asal Spanyol tersebut.
Setelah hampir satu musim penuh, Anda pun kembali ke EWC. Boleh ceritakan bagaimana Anda akhirnya kembali membalap di Bol d’Or?
“Saya seharusnya membalap untuk ERC Endurance, tetapi tidak memungkinkan. Saya bertanya kepada bos saya, Uwe Reinhardt, jika saya menemukan tim yang cocok, apakah saya boleh membalap untuk tim tersebut karena kontrak saya masih berjalan untuk musim ini. Ketika Grégory cedera di Jepang, saya sangat sedih ia mengalami cedera karena ia berjuang keras dan sekarang ia berkendara dengan sangat baik. Saya tidak menyukai alasan saya bisa ikut balapan karena menggantikan rekan yang cedera. Tetapi, jika bukan saya, rider lain yang akan ditunjuk. Saya pernah meraih juara dunia bersama tim Kawasaki Webike Trickstar, saya paham motornya dan saya melakukan tes minggu lalu di Paul Ricard. Senang rasanya bisa kembali merasakan sensasi mengendarai motor setelah vakum satu tahun. Saya senang dan tim juga senang. Sekarang targetnya adalah mencoba meraih hasil yang bagus untuk Kawasaki dan tim karena mereka percaya kepada saya. Saya akan mencoba memberikan 100 persen untuk meraih hasil yang bagus untuk tim dan juga untuk saya serta rekan setim.”
Dua tahun lalu Anda hampir saja memenangkan Bol d’Or bersama ERC Endurance (foto di atas), namun terhenti di tahap akhir karena masalah mekanis. Apakah kekecewaan tersebut memberi Anda motivasi ekstra untuk meraih sesuatu yang istimewa akhir pekan ini?
“Saya jadi ingat balapan 2019 silam bersama Kawasaki dengan Randy de Puniet dan Jérémy Guarnoni. Kami sempat memimpin balapan, tetapi kemudian kami mengalami masalah listrik dan kami kalah. Saya sangat kecewa untuk Randy karena ia tidak pernah memenangkan balapan ini walau ia menjalaninya dengan bagus sekali. Bagi saya, ini adalah mimpi buruk, tetapi balapan ketahanan memang tidak adil. Usaha biasa saja bisa membuahkan kemenangan, usaha maksimal malah tidak juara. Untuk apa yang bisa kami lakukan dalam balapan ini, saya tidak yakin, tetapi saya tahu rekan setim saya, Christian Gamarino dan Román Ramos bekerja dengan sangat baik. Tim sangat termotivasi untuk meraih hasil yang baik dan atmosfer tim sangat bagus. Tak ada yang tahu apa yang terjadi nanti di balapan, namun saya rasa kami bisa bertarung untuk meraih podium.”
Sirkuit Paul Ricard bukanlah lintasan terpanjang dalam kalender EWC, tetapi juga bukan yang termudah. Seberapa sulitkah untuk mencatatkan waktu yang baik?
“Tentu saja sulit dengan Mistral Straight yang panjang, 1,6 kilometer, dan tikungan yang cepat dan lambat. Tidak mudah untuk menemukan settingan motor dan ban yang pas karena di malam hari bisa sangat dingin. Di lintasan lurus, ban menjadi dingin dan hancur. Jadi, meskipun ini bukan trek yang sulit dari segi tata letaknya, ini adalah trek yang sulit untuk membuat pilihan yang baik. Mesin juga harus diperhatikan. Anda harus memastikan mesin tidak dalam kondisi tenaga penuh karena dengan lintasan lurus, mesin bisa rusak. Anda harus banyak berpikir tentang apa yang Anda lakukan di setiap momen.”
Apakah Anda sempat menyaksikan siaran langsung EWC di TV musim ini dan apa yang Anda simpulkan dari semua aksi tersebut?
“Saya menontonnya di TV dan saya juga mengecek catatan waktu para rider karena balapan ketahanan adalah hidup saya, ini adalah karier saya. Saya pernah memenangkan balapan ketahanan dan ini akan menjadi Bol d’Or ke-22 saya, separuh hidup saya adalah balapan ketahanan. Saya suka balapan, tetapi saya lebih suka balapan ketahanan karena Anda bisa menang dengan motor standar. Di kejuaraan lain, jika Anda tidak memiliki segalanya, sangat sulit untuk meraih hasil yang baik. Di balapan ketahanan, jika tim bekerja dengan baik tanpa kesalahan dan para ridernya bagus, maka Anda bisa naik podium dan juara. Inilah yang saya sukai dan ketika Anda menang, Anda menang bersama sebagai sebuah tim. Ketika Anda kalah, Anda kalah bersama tim. Anda menangis saat menang, Anda menangis saat kalah, tetapi Anda menangis bersama. Ini adalah sesuatu yang unik di EWC dan saya menyukainya. Bisa kembali ke Bol d’Or adalah sebuah kebanggaan bagi saya.”
Apa kesan Anda terhadap Christian dan Ramon dari tes ini?
“Mereka sangat membantu saya karena tidak mudah untuk beralih dari Ducati ke Kawasaki. Rekan setim saya memberi tahu saya banyak hal. Kami tidak bisa berkendara dalam waktu lama, 20 lap per hari, tetapi itu membantu saya memahami cara mengendarai motor dan mengelola motor. Rasanya seperti saya tidak pernah jauh dari tim. Mereka memperlakukan saya seperti bagian dari keluarga dan Román dan Christian adalah rider yang fantastis. Saya mengikuti arahan Christian. Sekarang kita lihat saja apa yang bisa kita lakukan di balapan nanti. Tapi, saya sangat menghargai bantuan dari tim dan rekan-rekan saya. Tim bekerja keras, mereka sangat cekatan, tetapi ya kembali lagi, apa saja bisa terjadi di balapan ketahanan.”
Seluruh aksi EWC 2024 akan berakhir di Sirkuit Paul Ricard, Prancis, pada 12-15 September dengan balapan Bol d’Or 24-hour yang populer. Untuk informasi tiket, silakan klik di sini.
Sumber [ FIM EWC ]