Bincang Singkat EWC dengan Dan Linfoot
- 25/11/2024
205 views
Sebagai rider tim Yoshimura SERT Motul yang meraih gelar juara FIM Endurance World Championship musim 2024, Dan Linfoot merefleksikan banyak hal mengenai musim tersebut, terutama saat rider Inggris berusia 36 tahun ini mampu meraih prestasi langka, yaitu finis podium di keempat balapan. Inilah pendapat sang rider yang memperkuat Suzuki tersebut.
Anda bilang setelah memenangkan FIM Endurance World Championship di Bol d’Or bahwa kesuksesan Anda masih belum terasa. Apakah sekarang sudah dan Anda merasa seperti seorang juara dunia?
“Sekarang sudah, tapi butuh beberapa minggu. Saya pulang ke rumah lalu orang-orang menelpon saya untuk menanyakan perasaan saya. Saya benar-benar paham sekarang. Musim yang fantastis, kenangan yang luar biasa dan perasaan menakjubkan. Saya sangat bangga dengan tim seperti Yoshimura SERT Motul yang mampu memberikan hasil dan gelar juara. Bisa menyebut diri saya sebagai juara terasa sangat spesial, saya sangat senang.”
Anda menjadi juara dunia dengan cara yang mengesankan, finis podium di keempat balapan yang jarang terjadi. Seberapa memuaskankah itu?
“Tentu saja saya sangat senang dengan hal itu. Saya belum pernah mengikuti Endurance selama itu. Saya pernah mengikuti Suzuka 8 Hours pada 2017 atau 2018, tetapi balapan Endurance yang sebenarnya adalah pada 2021 dan 2022, jadi saya baru memfokuskan diri pada saat itu. Saya langsung tahu bahwa ini adalah sesuatu yang sangat saya sukai dan ternyata saya sangat menyukainya. Saya ingin mengejar karier di bidang ini, tetapi saya tidak menyangka bisa melakukannya dengan cepat dan tampil sebaik yang saya lakukan. Tentu saja, sebagian besar dari hal tersebut adalah karena saya bergabung dengan Yoshimura SERT Motul, mereka memiliki banyak sekali pengalaman. Saya bisa mengandalkan rekan setim saya Gregg [Black] dan Étienne [Masson] serta konsul ke mereka sepanjang tahun dan memanfaatkan pengalaman mereka. Saya sangat beruntung bisa menyesuaikan diri dengan mereka. Naik podium di setiap balapan musim ini, pertama, ini adalah bukti konsistensi tim dan motor, dan kedua, saya bisa tampil seperti yang saya inginkan dan membuahkan hasil. Cukup brilian dan saya bangga akan hal itu. Saya tidak tahu apakah ini pernah terjadi sebelumnya, tetapi meraih empat podium dalam satu musim adalah hal yang luar biasa.”
Jauh dari kata mudah dengan empat ajang yang penuh persaingan sulit dan ketat. Seberapa menantang musim EWC 2024?
“Setiap balapan terasa sangat sulit dengan alasan yang berbeda-beda. Le Mans adalah yang pertama di musim ini, balapan pertama saya bersama tim, jadi ada sedikit rasa gugup di awal balapan yang harus saya atasi dan sesuaikan. Cukup sulit, terutama karena dinginnya malam dan Gregg yang sedang pemulihan dari kecelakaan, tetapi kami bisa menang. Spa berlangsung selama delapan jam, jadi formatnya berbeda, YART sedikit lebih kuat dari kami dalam hal performa, jadi kami harus memaksimalkan potensi kami dan meraih poin sebanyak mungkin. Suzuka terasa panas dan semua orang tahu betapa sulitnya balapan ini dan yang terakhir, Bol d’Or, jelas sangat sulit karena gelar juara dipertaruhkan dan banyak tekanan. Semua balapan sulit karena alasan yang berbeda, namun kami berhasil menang dan melakukan apa yang harus kami lakukan. Tim melakukan pekerjaan yang luar biasa dan kami menjadi juara dunia pada akhirnya, itu sangat, sangat keren.”
Tantangan di Suzuka meningkat karena komposisi rider yang berbeda dengan absennya Gregg karena cedera dan Étienne yang pindah ke Team Suzuki CN Challenge. Apakah itu membuat balapan yang sulit menjadi lebih sulit?
“Gregg mengalami patah pergelangan tangan saat uji coba, jadi kami tahu ia tidak akan tampil di balapan. Tantangan bagi tim ialah mencari rider lain lalu bertarung dengan tiga rider atau mengandalkan saya dan Cocoro [Atsumi]. Kebetulan, saya dan Coco pernah membalap di Suzuka musim 2023 sebagai bagian dari tim yang terdiri dari dua rider, jadi kami berdua sudah pernah ada pengalaman ini sebelumnya. Kami saling memandang dan berpikir, “Kami berhasil melakukannya tahun lalu, jadi kami bisa melakukannya tahun ini”. Sesederhana itu sebenarnya. Tim merekrut Albert [Arenas], tetapi ia datang sangat terlambat karena masalah visa sehingga hanya bisa mencoba sedikit putaran di pekan balap, jadi tim mengandalkan saya dan Coco. Kami senang melakukannya, tetapi itu sangat sulit karena hanya ada waktu 40 menit untuk istirahat di antara giliran. Albert pun turut serta, sedikit tidak terencana, tetapi senang melihatnya di balapan. Tugas terakhir Coco jelas menjadi penutup. Kecepatan kami selalu baik dalam suhu yang lebih dingin dan ketika suhu turun sedikit di Suzuka, motornya bekerja dengan sangat baik dan Coco mampu melakukan tugasnya dengan cekatan lalu memulihkan posisi podium untuk kami. Naik podium di Suzuka adalah sesuatu yang saya impikan sedari dulu. Saya berdiri di podium di samping Johann Zarco. Ia melakukan backflip dan saya berpikir, ‘Mamma Mia, ini dia yang spesial.'”
Jason O’Halloran, sama seperti Anda, berlanjut dari British Superbike Championship dan akan bergabung dengan EWC musim 2025. Apa yang bisa ia capai?
“Saya pernah menjadi rekan satu tim dengan Jason selama empat tahun di BSB, jadi kami adalah rekan kerja yang baik. Saya sudah mengenalnya selama 10 tahun, empat tahun bersamanya di tim resmi Honda di BSB, jadi kami adalah rival yang cukup dekat untuk waktu yang lama. Kami berhubungan baik, ia bergabung dengan tim YART, jadi senang melihat rider BSB lainnya ikut serta dalam EWC. Ia cepat, tetapi ia harus menyesuaikan dengan balapan ketahanan dan persaingannya.”
Sumber [ FIM EWC ]