Bincang Singkat EWC bersama Tetsuya Harada
- 14/10/2024
281 views
Tetsuya Harada, juara dunia FIM 250cc 1993, beralih dari balapan sprint ke balapan jarak jauh saat ia mengunjungi Sirkuit Paul Ricard untuk Bol d’Or bulan lalu, babak penentuan FIM Endurance World Championship 2024. Inilah yang dikatakan sang legenda Jepang tersebut.
Apa yang membuat Anda datang ke Bol d’Or yang menjadi laga penentu musim FIM Endurance World Championship ini?
“Saya tinggal dua jam dari Sirkuit Paul Ricard, saya punya banyak teman di pit dan saya sudah lama tidak ke sini. Saya juga seorang manajer performa rider untuk sebuah tim di Suzuka 8 Hours, jadi saya juga ingin melihat apa yang terjadi selama balapan 24 jam EWC.”
Anda tahu EWC dari Suzuka, tapi bagaimana pendapat Anda tentang pit di sini dan semua tim yang ikut serta?
“Rasanya seperti saat saya membalap di kejuaraan dunia 250cc, pitnya lebih nyaman bagi saya daripada pit MotoGP saat ini. Saya menyukainya.”
Anda terkenal sebagai rider sprint, tetapi apakah Anda pernah mempertimbangkan untuk ikut serta dalam balapan 24 jam?
“Saya bahkan tidak bisa membayangkannya, satu balapan sprint saja sudah berat! Tapi, saya sadar, balapan 24 jam sangat sulit bagi rider. Mereka harus berlomba di malam dan pagi hari saat kelelahan yang tentunya juga menyulitkan tim. Untuk balapan sprint, Anda tahu kondisi apa yang akan terjadi dan itu saja sulit untuk mengatur motor dan memilih ban yang tepat. Bagi saya, luar biasa rasanya harus menyesuaikan motor selama balapan 24 jam dengan perubahan suhu dan kondisi untuk mendapatkan set-up dan ban yang tepat.”
Tetsuya Harada (tengah) berbincang dengan Perwakilan EWC Asia Mikio Agematsu (kiri) dan Direktur Tim Yoshimura SERT Motul, Yohei Kato (kanan) di sela-sela acara Bol d’Or
Semakin banyak rider Jepang yang berkompetisi di EWC, termasuk beberapa rider muda berbakat. Bagaimana menurut Anda?
“Di EWC, ada lebih banyak kesempatan untuk rider muda Jepang dibandingkan MotoGP. Mereka bisa berlomba melawan rider dari berbagai negara di level yang lebih tinggi dan itu membuka peluang untuk naik ke Moto2 atau bahkan MotoGP. EWC adalah jalan masuk yang bagus ke kejuaraan dunia dengan latihan yang efektif dan banyaknya putaran dalam balapan yang memberi waktu untuk meningkatkan kecepatan. Kami juga melihat tim-tim Eropa yang berkompetisi di Suzuka bisa meningkatkan kemampuan mereka yang baik untuk masa depan karena mereka akan berkompetisi di level tinggi.”
Anda mengatakan bahwa Anda tidak tertarik akan balapan 24 jam EWC, tapi bagaimana dengan peran manajerial?
“Tentu saja, jika suatu hari nanti ada kesempatan, kenapa tidak? Tim yang saya tangani sekarang ada di Jepang, tapi kalau ada kesempatan di luar Jepang, saya akan sangat tertarik. Pekerjaan saya lebih banyak berfokus pada performa rider dan membuat mereka lebih cepat daripada berkutat dengan strategi, tapi peran manajerial juga bisa menarik.”
Sumber [ FIM EWC ]