Manfaat FIM Production World Trophy bagi Green Team

Green Team 42 Lycee St Claire akan beralih dari balapan sekali setahun di FIM Endurance World Championship menjadi satu musim penuh berkat diselenggarakannya FIM Endurance World Trophy pada tahun 2025.

Kategori berbasis motor produksi masal yang sama sekali baru ini menyediakan tingkat masuk yang mudah diakses ke EWC dari ajang nasional, yang berfungsi sebagai titik awal di jalur menuju puncak piramida balap ketahanan.

Setelah sebelumnya hanya mengikuti saja Bol d’Or, FIM Endurance World Trophy membuat Green Team 42 Lycee St Claire dapat menggunakan sumber dayanya untuk memperpanjang partisipasinya di EWC hingga mencakup 24 Heures Motos dan 8 Hours of Spa Motos.

Mereka telah merekrut Julien Bonnet, yang memulai debutnya di EWC pada tahun 2019, untuk menjadi rekan pendatang baru rider Gabriel Sanchez dan Corentin Garcia. Pembalap keempat sedang dipertimbangkan.

Manajer tim Antoine Garcia menjelaskan daya tarik FIM Endurance World Trophy bagi Green Team 42 Lycee St Claire.

“Alasan utamanya adalah dana,” kata Garcia. “Dengan anggaran satu balapan di kategori Superstock seperti Bol d’Or, kami rasa kami dapat menggelar tiga balapan di kategori Production yang baru. Untuk mempersiapkan motor di kategori Superstock atau EWC, suku cadang balap yang diperlukan banyak dan mahal, terutama tangki untuk balapan endurance dan alat pengisian bahan bakar yang wajib dipakai. Untuk balapan 24 jam, kami memerlukan tiga tangki. Di kategori Production, kami balapan dengan tangki standar, yang mudah ditemukan di toko-toko dan hampir tidak memerlukan modifikasi. Kami sudah menghemat beberapa ribu euro per tangki. Lalu dengan kerja sama Dunlop/FIM EWC, anggaran ban juga seharusnya sedikit berkurang. Terakhir, modifikasi resmi pada motor sangat dibatasi oleh peraturan, yang juga membatasi biaya.”

Di luar penghematan biaya yang jelas, Garcia menunjukkan beberapa manfaat lain dari mengikuti FIM Production World Trophy.

“Ada sisi sportif dalam mengikuti kejuaraan secara keseluruhan dan bukan hanya satu balapan,” katanya. “Tiga balapan Eropa berlangsung di sirkuit bergengsi dan balapan 24 jam sangatlah populer. Kesempatan untuk membalap di depan banyak penonton juga memiliki andil. Kemudian, kami berkata kepada diri sendiri bahwa jika kami masuk di lima besar di kelas Production, kami akan lebih terlihat daripada posisi ke-15 di Superstock. Dan dengan sedikit lebih banyak visibilitas, hal itu dapat membantu kami menemukan beberapa sponsor lagi.”

Green Team 42 Lycee St Claire beralih dari Yamaha ke Kawasaki untuk FIM Endurance World Trophy 2025 melalui kerja sama dengan dealer Kawasaki yang dijalankan oleh Yann Gagnoud. Tim ini juga akan didukung oleh 10 mahasiswa dari Sainte Claire Education.

Tim yang mengikuti kelas balap FIM Endurance World Trophy menggunakan sistem ganti tangki bahan bakar standar dengan tangki cadangan pada setiap pitstop, tidak menggunakan sistem pengisian bahan bakar cepat untuk mengisi ulang tangki spesifikasi racing. Green Team 42 Lycee St Claire memperkirakan akan melakukan 38 pitstop selama Bol d’Or dari sebelumnya 26 saat berkompetisi di kategori Superstock.

“Tim kami dibangun dengan dukungan sekolah kejuruan,” kata Garcia. “Ada 10 anak muda dari sekolah menengah atas dalam tim. Pelatihan anak-anak muda ini sangat penting bagi para guru. Dalam kategori Production, tahun ini kami berencana untuk mengisi bahan bakar sebanyak 38 kali di Bol d’Or dibandingkan dengan 26 kali tahun lalu dalam kategori Superstock. Kami akan melakukan tiga balapan sehingga pelatihan anak-anak muda akan jauh lebih berkualitas dari segi kualitatif dan kuantitatif. Bagi sekolah dan anak-anak muda, pilihan kategori Production akan bermanfaat.”

24 Heures Motos merupakan babak pembukaan dari empat ajang musim EWC 2025 yang akan berlangsung dari tanggal 17-20 April. Informasi tiket tersedia DI SINI.

Sumber [ FIM EWC ]

• FIM Endurance World Trophy, FIM EWC, Green Team 42 Lycee St Claire