Napak Tilas EWC 2022: Tim BMW Beraksi Tanpa Henti di Spa 24 Jam

  • 26/12/2022
  •  404 views

Spa EWC 2022 spa ewc 2022 - Napak Tilas EWC 2022: Tim BMW Beraksi Tanpa Henti di Spa 24 Jam

Ada aksi dan drama tanpa henti ketika FIM Endurance World Championship kembali ke Circuit de Spa-Francorchamps untuk pertama kalinya dalam 21 tahun terakhir (4-5 Juni). Helatan di Belgia ini menyajikan balapan yang legendaris sama seperti sirkuitnya.

Sementara BMW Motorrad World Endurance Team merayakan kemenangan perdananya di EWC 24 jam sebagai kelanjutan dari keberhasilan mereka dalam balapan penentu musim 2021 yang berlangsung selama enam jam, kondisi alam Spa yang sangat menantang dan hujan selama lima jam terakhir membuat kemampuan para rider menjadi faktor yang sangat penting dalam balapan 24H SPA EWC Motos.

Selain upaya rider Jérémy Guarnoni (Prancis), Illya Mykhalchyk (Ukraina), dan Markus Reiterberger (Jerman), keberhasilan BMW banyak bergantung pada keahlian tim asal Belgia yang dipimpin oleh mantan rider Werner Daemen dan kematangan BMW M1000RR yang dilengkapi ban Dunlop.

Tati Team Beringer Racing bermotor Kawasaki (Pirelli) diungguli sebagai tim independen teratas di urutan kedua secara keseluruhan dengan rider baru Loïc Arbel yang bergabung dengan rider Prancis yang sudah membalap untuk tim, Grégory Leblanc dan Alan Techer.

F.C.C. TSR Honda France bersaing dengan Yoshimura SERT Motul untuk posisi podium terakhir pasca hasil yang tidak terlalu bagus saat balapan malam. Periode red flag yang panjang untuk membersihkan tumpahan oli yang cukup banyak dengan sisa waktu kurang dari tiga jam membuat Gino Rea hanya memiliki beberapa lap untuk merebut kembali posisi ketiga yang direbut oleh sang jagoan tuan rumah Xavier Siméon.

Meskipun kondisi lintasan menantang, Rea dan Siméon terlibat dalam pertarungan sengit untuk memperebutkan posisi dengan Rea keluar sebagai pemenang setelah beberapa kali pergantian posisi. Hasil ini membuat Yoshimura SERT Motul (Suzuki) pemenang FIM Endurance World Championship musim lalu dan 24 Heures Motos di Le Mans bulan April lalu, memiliki keunggulan 15 poin dalam perburuan gelar juara.

Yoshimura SERT Motul berada di puncak setelah 10 jam, hanya saja Sylvain Guintoli dipaksa masuk pit untuk penggantian kopling dan gearbox untuk Suzuki GSX-R1000R (Bridgestone) mereka. Pekerjaan ini memakan waktu lebih dari 25 menit dan menghancurkan harapan kemenangan tuan rumah bagi Siméon.

F.C.C. TSR Honda France mengambil keuntungan dari kemalangan yang menimpa sesama tim Jepang tersebut, tetapi nasib buruk menerpa Rea karena rusaknya rantai CBR1000RR-R Fireblade SP setelah 15 jam balapan. Hal itu membuat rider Inggris tersebut tidak punya pilihan selain mendorong motornya kembali ke pit. Penundaan yang lama ditambah 15 menit yang dihabiskan untuk melakukan perbaikan membuat F.C.C. TSR Honda France turun urutan sebelum akhirnya bisa kembali lagi.

Hal yang lebih buruk terjadi pada kedua tim ketika Gregg Black (Inggris-Prancis) dan Mike Di Meglio (Prancis) masing-masing mengalami kecelakaan secara berurutan saat hujan di Minggu pagi semakin deras. Black berhasil membawa motornya yang rusak kembali ke pit untuk perbaikan cepat, sementara Di Meglio dapat melanjutkan balapan tanpa henti setelah hanya mengalami kerusakan kecil pada motornya.

Setelah start dari pole, YART – Yamaha Official Team EWC terpaksa melakukan pit-stop mendadak untuk mengganti sensor kecepatan setelah tiga jam. Meskipun terjadi penundaan lebih dari empat menit, penampilan para ridernya Niccolò Canepa (Italia), Marvin Fritz (Jerman), dan sang peraih pole position Karel Hanika (Republik Ceko) membuat tim asal Austria ini kembali ke persaingan.

Setelah pertempuran tempat pertama antara Fritz dan rider BMW Mykhalchyk, tim Jepang ini berhasil berada di depan setelah 18 jam. Namun, keunggulan itu tidak bertahan lama ketika YZF-R1 yang dikendarai Canepa mengalami kerusakan mesin.

Di sisi lain, Wójcik Racing Team melengkapi lima besar diikuti oleh Viltaïs Racing Igol dan Team Moto Ain yang berhasil mengatasi masalah overheating. Team LH Racing mengklaim Dunlop Superstock Trophy dan FIM Endurance World Cup di posisi kedelapan, mengungguli Team Bolliger Swiss dan Team LRP Polandia setelah terjadi pergantian posisi di antara kedua tim tersebut.

Team 33 Louit April Moto sempat memimpin kategori Superstock, namun harus menelan pil pahit ketika Kevin Calia terjatuh dalam kondisi basah dan Kawasaki yang dikendarainya mengalami kerusakan mesin. Team 18 Sapeurs Pompiers CMS Motobase berada di urutan kedua pada saat itu, tetapi terlihat dalam masalah ketika Baptiste Guittet menjadi salah satu dari beberapa rider yang mengalami kecelakaan di Les Combes. Namun, tim asal Prancis ini berhasil mempertahankan posisi kedua di depan OG Motorsport by Sarazin yang mengalami masalah traksi.

National Motos sedang berjuang untuk menjadi yang pertama di Superstock ketika mereka harus mundur setelah sebuah batu merusak radiator Honda dan menyebabkan mesin menjadi terlalu panas. Dua pit stop mendadak untuk memperbaiki “masalah teknis” memukul peluang No Limits Motor Team yang diperparah ketika Stefan Hill mengalami kecelakaan tepat sebelum delapan jam.

Danny Webb terjatuh di giliran pertamanya di Superstock Wójcik Racing Team Yamaha yang juga dihalangi oleh kecelakaan yang melibatkan Marek Szkopek. BMRT 3D Maxxess Nevers keluar dari persaingan setelah serangkaian masalah. Kecelakaan yang dialami 3ART Best of Bike pada dini hari menyebabkan periode safety car kedua setelah kecelakaan yang dialami JMA Racing Action Bike saat balapan hampir menginjak lima jam menyebabkan turunnya safety car pertama.

Meskipun Suzuki milik tim JMA terbakar, perbaikan yang menyeluruh memungkinkan tim untuk melanjutkan balapan. Falcon Racing gagal meraih hasil yang baik karena mesinnya rusak, tetapi Pitlane Endurance, Team Aviobike, RAC 41 ChromeBurner dan Énergie Endurance berhasil finis di 20 besar di antara tim-tim yang lolos. TRT 27 / Bazar 2 La Bécane, Team 202 dan ADSS 97 semuanya finis, begitu juga dengan tim Formula EWC Motobox Kremer Racing.

Webike SRC Kawasaki France dilanda keterpurukan di awal dengan Randy de Puniet yang terjatuh tak lama selang dua setengah jam balapan. Setelah Florian Marino sempat memimpin ketika memasuki La Source untuk pertama kalinya dan menjadi bagian dari pertarungan untuk posisi pertama selama satu jam awal, harapan untuk mendapatkan hasil yang kuat hancur ketika Marino terjatuh setelah terjadi kontak di chicane menjelang akhir gilirannya. Lebih dari tiga menit hilang untuk memperbaiki ZX 10R sebelum Étienne Masson dapat memulai tugasnya yang kemudian terkendala ketika ia juga jatuh di chicane karena masalah rem. Hal ini menyebabkan penundaan selama enam menit sebelum kecelakaan de Puniet memperparah sore yang menyedihkan bagi tim ini. Sementara itu, Marino dibawa ke rumah sakit untuk diperiksa setelah terjatuh.

ERC Endurance-Ducati mengalami masa sulit ketika tim asal Jerman ini harus berhenti karena masalah fuel pump yang terjadi setelah start yang lambat dari Xavi Forès. Namun, karena masalah tersebut kembali muncul di malam hari, tim terpaksa harus menyudahi balapan.

Start Mendebarkan Saat EWC Kembali ke Spa

24H SPA EWC Motos yang menghidupkan kembali semangat 24 Heures de Liège yang terkenal, dimulai dengan start spektakuler bergaya Le Mans di depan tribun utama yang penuh sesak dan di bawah terik matahari. Satu jam berselang, balapan menghadirkan aksi yang menakjubkan dan beberapa kali pergantian pemimpin. Seluruh lima besar – Gregg Black, Marvin Fritz, Josh Hook, Florian Marino dan Markus Reiterbergerger – bergantian di depan saat beberapa kali overtake yang menakjubkan dan menggetarkan para fans yang berada di sirkuit dan menonton siaran langsung di seluruh dunia.

Kata Rider

Formula EWC, Markus Reiterberger (BMW Motorrad World Endurance Team): “Tentu saja sulit, terutama di akhir balapan dengan kondisi cuaca seperti ini. Tapi, saya sangat bangga dan senang bisa memenangkan balapan 24 jam pertama saya bersama rekan-rekan satu tim. Yang pasti kemenangan ini adalah milik tim karena mereka telah bekerja keras selama beberapa tahun terakhir dan mereka pantas memenangkan balapan ini. Mungkin kami bukan yang tercepat dalam balapan ini, tetapi kami tidak membuat kesalahan dan hal-hal teknis bekerja dengan baik dan kami cukup senang dengan hal ini. Sebagian besar, kemenangan pertama kami tahun lalu sangat spesial, terutama di beberapa lap terakhir. Hari ini pada akhirnya lebih mudah bagi kami bahkan dengan hujan yang menyulitkan balapan. Yang pasti kami mengincar juara, jarak kami tidak terlalu jauh tetapi hanya ada dua balapan tersisa, jadi kita lihat saja nanti. Kami akan mencoba yang terbaik.”

Superstock, Lukas Trautmann (Team LH Racing): “Ini luar biasa. Saya berencana menjadi rider cadangan untuk tim dan setelah bertahun-tahun absen, saya perlu mengembalikan perasaan saya dan mencoba lebih jauh lagi di World Endurance Championship. Saya tidak berencana untuk membalap, tetapi ternyata itu membuahkan hasil. Kami menjalani balapan yang super, motornya tidak bermasalah, tidak ada yang jatuh, tidak ada kesalahan. Kecepatannya tidak luar biasa tetapi jika Anda ingin finis pertama, Anda harus finis terlebih dahulu.”

Hasil dan lainnya

Sumber [ FIM EWC ]

Related post

Return Top